KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Rapat Parupurna Pengangkatan Pengganti Antar Waktu (PAW), pada Senin 28/7/2025). Rapat tersebut dipimpin Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani, didamping Wakil Ketua Abdul Rasid, Junadi dan Aini Faridah dan dihadiri Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, serta sejumlah pejabat dan Forkopimda.
Dalam rapat paripurna tersebut, Akhmad Akbar Haka Saputra resmi dilantik menjadi Anggota DPRD Kukar sisa masa jabatan periode 2024-2029, dari Partai PDI Perjuangan daerah pemilihan (dapil) 1, menggantikan almarhum Junaidi yang meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.
Akbar Haka Saputra, merupakan seorang vokalis band Kapital yang dikenal di kancah musik alternatif Tanah Air, kini resmi dilantik.
Ditemui usai pelantikan, Akbar mengaku bahwa dirinya sempat tidak begitu tertarik dengan dunia politik. Meski sudah bersinggungan dengan partai politik sejak kemabli ke Kukar. dan pernah diajak oleh salah satu partai politik untuk bergabung, namun kala itu ia memilih berkontribusi dari balik layar melalui jalur yang ia kuasai, yakni musik dan ekonomi kreatif.
Namun, pada penghujung 2021, pandangan Akbar berubah usai mendapat ajakan langsung dari Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Dalam sebuah pertemuan di Pendopo, ia mengungkapkan bahwa Edi Damansyah menyampaikan kepadanya bahwa pentingnya keterlibatan generasi muda dalam politik, terutama dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
“Pak Edi bilang, ‘Kalau kamu hari ini tidak masuk ke partai atau politik, nanti kalau jutaan anak muda datang ke Kukar, kalian bakal susah bergerak,’” kata Akbar.
Kala itu, Akbar masih fokus menjalani aktivitas seni bersama band-nya dan komunitas musik Distorsi. Namun, setelah diskusi panjang dan mempertimbangkan saran dari sang istri, ia akhirnya memutuskan untuk terjun ke politik praktis dan bergabung dengan PDI Perjuangan.
Menurutnya, politik adalah alat yang bisa digunakan untuk tujuan baik jika dijalankan dengan niat yang benar.
“Banyak anak muda yang skeptis terhadap politik. Tapi setelah saya terjun langsung, saya melihat politik bisa menjadi saluran terbaik untuk menyampaikan suara masyarakat,” ujarnya.
Ia mencontohkan pengalamannya membantu sebuah masjid di salah satu desa di Kecamatan Muara Muntai yang digunakan anak-anak yatim piatu untuk belajar mengaji. Masjid tersebut awalnya tidak memiliki atap. Melalui jalur politik, ia membantu menyampaikan proposal ke pemerintah daerah, hingga akhirnya bantuan dapat terealisasi.
“Kalau saya datang hanya sebagai vokalis Kapital, mungkin akan sulit. Tapi saat datang sebagai kader PDI Perjuangan, respon yang diterima jauh lebih cepat,” ungkapnya.
Kini, dengan bekal latar belakang di bidang seni dan ekonomi kreatif, Akbar berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kukar, khususnya dalam menyuarakan aspirasi anak muda di tengah dinamika pembangunan dan transformasi daerah menyambut era IKN, terutama dalam pengembangan budaya.
“Budaya menurut kami adalah salah satu etalase untuk memperkenalkan Kutai Kartanegara bukan Cuma di nasional, bahkan di dunia internasional. Jadi fokus kami salah satunya budaya yang akan kami garap,” pungkasnya. (adv/dprd/kukar)










