Home / Advertorial / Pemerintah / Politik

Selasa, 12 September 2023 - 19:39 WIB

DPRD Kukar Menggelar Sidang Paripurna, Sejumlah Raperda di Luar Propemperda Diajukan

Paripurna ke-7 masa sidang I DPRD Kukar

Paripurna ke-7 masa sidang I DPRD Kukar

KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Rapat Paripurna ke-7 masa sidang I, dengan agenda Pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) di luar Progam Pembentukan Perda (Propemperda) tahun 2023, pada Selasa (12/9/20223).

Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid dan dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, Ahmad Taufik Hidayat selaku Asisten I Setkab Kukar.

Rapat ini secara spesifik membahas pengajuan soal perubahan Perda KukarĀ  Nomor 5 tahun 2018 tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta Raperda tentang tata niaga dan tata kelola sarang burung walet

Baca Juga :  Orientasi Anggota DPRD Kabupaten/Kota Kaltim Sukses Digelar

Dari laporan yang disampaikan oleh Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kukar, diajukannya perubahan Perda soal ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dilakukan karena peraturan daerah terdahulu dinilai tidak sesuai dengan kondisi daerah saat ini.

“Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyesuaian kembali dengan kondisi dan peraturan perundang-undangan yang terbaru,” ujar Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid.

Selain itu, aturan terkait penggunaan badan jalan untuk aktivitas perdagangan juga perlu diatur secara detail. Karena para pedagang sering kali menggunakan badan jalan yang tidak sesuai dengan aturan. Sehingga, berdampak terhadap terganggunya ketertiban umum dan berlalu lintas.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kutim Ungkapkan Pansus LKPJ akan Melakukan Peninjauan Proyek Multiyears

Kemudian Rasid menyebut, Raperda soal sarang burung walet kerap menjadi pembahasan DPRD bersama dinas terkait. Sebab, sarang burung walet ini juga menjadi salah satu pendapatan asli daerah (PAD) yang harus terkelola dengan baik.

Terutama berkaitan dengan harga sarang burung walet yang dinilai tidak seimbang dari petani dengan yang dijual oleh tengkulak ke luar daerah Kukar. Sehingga, membutuhkan Perda untuk mengatur tata niaga tersebut.

“Upaya kita bagaimana petani kita untung-untungan memelihara walet ini dan memberikan efek yang positif bagi masyarakat kita, makanya ini diusulkan menjadi Perda,” pungkasnya. (adv)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Pemkab Kutim Suguhkan Hiburan Berkelas di Pentas Seni Kebudayaan, Kuliner, dan Adat Nusantara

Pendidikan-Kesehatan

Misra Budiarto, Caleg Dapil 1 Tenggarong Miliki Visi Misi yang Fokus Dukung Keagamaan, Kebudayaan, Hingga Olahraga

Advertorial

Dishub Kutim Sedang Menyusun Perencanaan Jaringan Angkutan yang Lebih Baik

Advertorial

UPTD KPHP Meratus Melaksanakan Kick Off Penanaman Hutan Rakyat dan Penghijauan Lingkungan

Advertorial

Tahun ini, Sepanjang 32,55 Kilometer Jalan Pertanian di Kukar Ditingkatkan

Advertorial

SMPN 10 Loa Kulu Ikuti Pelatihan yang Diselenggarakan Google

Advertorial

Disdikbud Menggelar Bimtek Bagi Kepala SMP se-Kukar

Advertorial

SDN 018 Ajarkan Keterampilan Membuat Kerajinan dan Inovasi kepada Siswa