Home / Advertorial / Pemerintah

Jumat, 8 November 2024 - 19:22 WIB

Pemkab Kutim Melakukan Studi Tiru ke Kabupaten Magelang Terkait Pengelolaan UKM

Kunjungan rombongan Pemkab Kutim ke UKM unggulan di Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, usaha produksi gula semut

Kunjungan rombongan Pemkab Kutim ke UKM unggulan di Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, usaha produksi gula semut

KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah(Sekda) Kutim, Rizali Hadi melakukan studi tiru ke Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/11/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari pengelolaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang berbasis produk lokal, serta menggali potensi yang dapat diterapkan di Kutai Timur.

Pada hari kedua kegiatan, rombongan mengunjungi salah satu UKM unggulan di Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, yaitu usaha produksi gula semut yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) “Nira Lestari”. Ella Rizky Farihatul Maftuhah, CEO KWT “Nira Lestari”, menyambut kedatangan rombongan dengan antusias. Ella menjelaskan bagaimana kelompok tani yang ia bina berhasil mengembangkan produk gula kelapa organik yang sudah menembus pasar internasional. Produk unggulan mereka, gula semut, telah diekspor ke Belanda, Korea Selatan, dan Malaysia.

Baca Juga :  Tingkatkan Literasi Siswa, Disdikbud Kukar Terapkan Pembelajaran yang Menyenangkan

Selain gula semut, KWT “Nira Lestari” juga mengolah produk turunan kelapa lainnya, seperti minyak kelapa murni (VCO), asap cair, serta inovasi terbaru mereka yaitu “Vegan Nektar”, madu kelapa yang aman untuk penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah. Ella berbagi pengalaman tentang tantangan dan keberhasilan dalam mengembangkan produk tersebut hingga mencapai skala ekspor.

Sekda Kutim, Rizali Hadi mengapresiasi kesuksesan KWT “Nira Lestari” dalam mengembangkan usaha berbasis kelapa. Ia menilai bahwa Kutai Timur memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk-produk serupa, khususnya dari kelapa aren. Menurut Rizali, produk kelapa aren genjah yang ada di Kutai Timur berpotensi menjadi unggulan daerah dengan pengelolaan yang tepat.

“Kami ingin mengembangkan aren genjah di Kutai Timur sebagai produk andalan, dan mendukung kelompok tani agar bisa menghasilkan produk bernilai tambah,” ujar Rizali

Baca Juga :  Anggota DPRD Kutim Tekankan Perlunya Beri Perhatian Terhadap Pengelolaan Dana Pensiun

Kunjungan ini juga memberikan wawasan berharga bagi Pemkab Kutai Timur mengenai proses manajemen usaha dan cara mengembangkan produk lokal hingga dapat menembus pasar internasional. Rizali berharap, studi tiru ini bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat Kutai Timur untuk berinovasi dalam mengolah potensi lokal, khususnya produk berbasis kelapa aren.

Selain itu, Pemkab Kutai Timur berkomitmen untuk terus mendorong generasi muda agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk lokal. “Kami akan mendukung penuh anak-anak muda yang ingin berinovasi, karena itu akan membawa dampak positif untuk perekonomian daerah,” tegas Rizali.

Melalui kegiatan studi tiru ini, diharapkan para pelaku usaha di Kutai Timur bisa belajar banyak tentang bagaimana mengembangkan produk berbasis kelapa aren dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui inovasi di sektor pertanian dan pengolahan produk lokal. (adv/pemkab/kutim)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Anggota DPRD Soroti Minimnya Fasilitas dan Tenaga Medis di Kutim

Advertorial

DPMD Kukar Menggelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Posyandu

Pemerintah

Presiden Jokowi Umumkan Pencabutan Status Pandemi Covid-19

Hukum - Kriminal

DPRD Kukar Menggelar Dialog Terbuka Bersama Akademisi dan Mahasiswa Bahas Produk Hukum

Advertorial

APBD Kutim 2025 Diproyeksi Capai 10,3 Triliun Melalui Rapat Paripurna

Advertorial

Pjs Bupati Kutim Pimpin Rapat Koordinasi TP3D, Tekankan Pentingnya Pemetaan Potensi Konflik

Pemerintah

Anggapan Miring Tentang Pulau Kumala Tidak Benar, Pemkab Kukar Terus Melakukan Pengembangan Fasilitas

Advertorial

Kepala Dinas Kesehatan Kutim Sebut Pentingnya Intervensi 1.000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Pencegahan Stunting