KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar) menyimpan potensi keindahan alam luar biasa. Di desa ini terdapat danau yang memiliki luas sekitar 9.000 hektare, dikelilingi oleh hutan gambut.
Di dalam kawasan danau itu juga ditumbuhi puluhan tanaman berjenis pandan yang tumbuh membentuk seperti sebuah pulau. Hal itulah yang menyebabkan tempat wisata ini disebut mempunyai kemiripan dengan Pulau Raja Ampat di Papua.
Danau Siran ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Muara Siran. Destinasi wisata Danau Siran ini menawarkan panorama alam yang indah. Pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan matahari terbit dan terbenam. Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati suasana danau sambil menggunakan perahu dayung yang telah disediakan.
“Muara Siran itu desa wisata yang menyajikan wisata healing, itu wisata healing yang ada di Kukar. Bahkan, sudah di label dari Ibu Sri Wahyuni mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim,” ujar Ketua Pokdarwis Desa Muara Siran, Rudi Hartono, pada Rabu (17/5/2023).
Destinasi wisata ini pun akan terus dikembangkan. Dalam waktu dekat, Pokdarwis Desa Muara Siran akan membangun homestay yang berbentuk rakit di atas permukaan danau. Sehingga, para pengunjung bisa menikmati suasana danau di malam hari. Hal itu diyakini akan memberikan daya tarik bagi pengunjung.
“Sementara ini akan membikin atau menambah beberapa rakit, bagaimana caranya orang bisa bermalam di danau tersebut. Kalau di homestay itu sudah biasa, Sekaran ingin membangun homestay yang ada di danau. Jadi perbedaanya itu bagaimana sensasi bisa menginap di Danau Siran,” sebutnya.
Bahkan, dalam pengembangan wisata, Pokdarwis juga didampingi oleh salah satu perusahaan yang beroperasi di wilayah Kukar. Melalui program Corporate Social Responsibilty, bantuan berupa material untuk kebutuhan pengembangan wisata akan difasilitasi oleh perusahaan.
“Bantuannya bersifat material. Jadi tanpa ada ajukan proposal, yang penting program Muara Siran berkaitan dengan kepariwisataan. Jadi tetap support dari material. Nanti keberlanjutan yang kita utamakan di akhir 2023 (pembangun) jembatan di dalam hutan. Biar tahu pengunjung hutan gambut di Danau Siran,” sambungnya.
Wisata Danau Siran ini pun baru saja diresmikan pada akhir tahun 2022 lalu. Sehingga, perlunya dipromosikan secara masif, agar wisata ini bisa lebih terkenal. Apalagi, wisata ini menawarkan panorama alam yang indah.
“Kita baru saja buka, jadi masih tahap memperkenalkan apa-apa saja keunggulan Desa Muara Siran dan itu akan berjalan secara bertahap,” pungkasnya. (adv)