KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar Kukar Festival Budaya Nusantara tahun 2023 yang ditandai dengan kegiatan pawai kirab budaya pada Minggu (9/7/2023).
Kirab budaya tersebut disaksikan Bupati Kukar, Edi Damansyah di halaman Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Peserta kirab budaya, terdiri dari berbagai macam paguyuban, sanggar tari, dan komunitas seni budaya yang ada di wilayah Kabupaten Kukar ini menampilkan aktraksi dan kebolehannya dihadapan Bupati Kukar.
Kegiatan tersebut, diawali Tepong Tawar (mohon keselamatan/kelancaran) oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI Adji Muhammad Arifin kepada Bupati Edi dan unsur Forkopimda Kukar lainnya.
Edi Damansyah mengatakan, Pemkab Kukar akan terus berkomitmen dan menghargai setiap aktivitas kerja insan-insan kreatif yang telah berpartisipasi positif menghadirkan karya-karya yang bernilai tinggi dan bermanfaat bagi pencapaian tujuan pembangunan di daerah.
“Selain melestarikan seni budaya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong ekonomi kreatif dan pembangunan pariwisata,” ujar Edi Damansyah.
Ia menjelaskan bahwa agenda Pariwisata, Kukar Festival Budaya Nusantara ini adalah bagian bentuk komitmen bersama untuk tetap eksis menunjukan, bahwa Kukar masih mampu menjaga capaian prestasi yang telah diraih sebagai kabupaten/kota kreatif, dengan ekosistem terbaik di luar Pulau Jawa, dengan sektor unggulan seni pertunjukan, musik dan film.
“Oleh karena itu melalui kirab budaya ini, mari kita tunjukkan kepada masyarakat dan dunia luar bahwa Kukar siap dan mampu berkiprah dan menjadi salah satu destinasi wilayah pariwisata yang menyenangkan dan menghibur, aman dan tertib, santun dan sopan sekaligus mampu memberikan sajian pertunjukan seni dan budaya yang kreatif dan inovatif di bidang pembangunan kepariwisataan di Indonesia,” jelasnya.
Kukar Festival Budaya Nusantara merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan Pemkab Kukar selama satu dekade dengan pelaksanaan pertama tahun 2013 bernama Erau Adat Kutai dan Internasional Folk Arts Festival (EIFAF). Kemudian berubah menjadi Tenggarong International Folk and Art Festival (TIFAF). (kkr)