KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono menyebut data kasus stunting di Kukar selama lima tahun terakhir terjadi penurunan. Data kasus stunting tahun 2019 sebesar 37,1 % menjadi 16,19% pada tahun 2020. Adapun target Pemerintah dalam penurunan stunting adalah sebesar 28% pada tahun 2018 dan menjadi 14% pada tahun 2024.
Capaian ini tentu didapatkan dengan usaha keras dan kerjasama yang baik dengan seluruh sektor terkait. Namun menurutnya para instansi terkait tidak boleh lengah dan harus terus menjaga intervensi secara konsisten agar target penurunan stunting dapat dicapai.
“Berbicara mengenai faktor perilaku yang merupakan faktor yang paling sulit untuk diintervensi, maka saya informasikan pada kesempatan ini bahwa Kutai Kartanegara telah memiliki dokumen Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunting, yang merupakan pilar kedua dari lima pilar percepatan penurunan stunting nasional,” kata Sunggono, saat membuka acara Rembuk Stunting di RSUD AM Parikesit.
Ia mengungkapkan bahwa komitmen Pemkab Kukar dalam upaya penurunan stunting di Kukar sangat tinggi yang dibuktikan melalui dukungan regulasi, anggaran dan monitoring yang terus menerus.
Ia juga menekankan bahwa desa yang telah menjadi lokus stunting pada tahun-tahun sebelumnya harus tetap meneruskan kegiatan penurunan stunting di masing-masing desa. Dan para Camat agar dapat terus mendorong dan memotivasi kepala desa dalam melakukan upaya konvergensi penurunan stunting secara konsisten.
“Manfaatkan kesempatan rembuk stunting ini sebagai ajang untuk saling bertukar informasi dan saling belajar mengenai upaya penurunan stunting,” pungkasnya. (adv)