KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Pendidikan di daerah terluar dan terpencil di Kutai Timur mendapat perhatian serius dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Syaiful Bakhri. Ia menegaskan bahwa peningkatan fasilitas pendidikan menjadi prioritas utama untuk mendukung proses belajar-mengajar yang lebih baik.
“Kita melihat pendidikan ini sebagai hal yang sangat penting. Sekarang ini sudah ada standar sarana-prasarana (sapras) yang ditetapkan, dan banyak sekolah kita di Kutai Timur sudah mulai memenuhi standar ini,” kata Syaiful Bakhri saat ditemui awak media di ruang kerjanya, pada Senin (04/11/2024)
Namun, menurutnya, masih ada tantangan di beberapa kecamatan yang belum memiliki fasilitas pendidikan memadai. Saat ini, Kutim memiliki 18 kecamatan dan beberapa di antaranya masih membutuhkan dukungan dalam hal fasilitas pendidikan.
Lebih lanjut, Anggota Komisi D itu juga menyampaikan, Selain fasilitas, tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil juga perlu ditingkatkan.
“Kita masih kekurangan tenaga pendidik, terutama guru berstatus pegawai negeri. Banyak dari mereka yang masih berstatus honorer,” ungkapnya.
Syaiful menjelaskan bahwa DPRD telah mengusulkan agar tenaga pengajar yang masih berstatus honorer ditingkatkan menjadi tenaga kontrak TK2D. Program ini diharapkan dapat menambah kesejahteraan para guru yang selama ini sudah berjuang di daerah-daerah terpencil.
“Tidak menutup kemungkinan nantinya mereka juga bisa mengikuti tes ASN untuk menjadi pegawai tetap,” ujarnya. Hal ini dianggap penting untuk menjamin kualitas pendidikan di Kutai Timur, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.
Lebih lanjut, DPRD juga akan terus bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kutim dalam memonitor sekolah-sekolah yang membutuhkan tambahan fasilitas dan tenaga pendidik.
“Harapan kami adalah setiap sekolah memiliki fasilitas yang memadai dan tenaga pengajar yang cukup, sehingga anak-anak di Kutai Timur bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tutupnya. (adv/dprd/kutim)