KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com –Cuaca kemarau ekstrim yang melanda Indonesia sejak beberapa waktu terakhir dikhawatirkan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama di Kutai Kartanegara (Kukar).
Pemetaan daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan pun telah dipetakan Pemerintah Kabupaten Kukar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar memetekan sejumlah wilayah yang rawan yakni, Kecamatan Muara Kaman, Muara Wis, Muara Muntai dan Samboja.
Untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla, Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid pun turut mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan hutan yang ada di sekitarnya.
Apalagi saat ini Kalimantan Timur (Kaltim) sedang menghadapi musim kemarau yang diperkirakan cukup panjang. Tentunya hal itu rawan akan terjadinya musibah kebakaran hutan dan lahan.
“Saya atas nama pimpinan DPRD Kukar mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Kukar untuk mengantisipasi bahaya kebakaran lingkungan hutan ini. Cuaca saat ini lumayan panas, karena hampir tiga bulan enggak ada hujan,” ucap Abdul Rasid.
Selain itu, musim kemarau dapat menyebabkan api cepat merambat, ditambah dengan hembusan angin yang kencang. Jika hal itu terjadi, maka penanganannya akan sulit, mengingat medan yang silit dijangkau.
Kemudian kebakaran hutan dan lahan menimbulkan asap yang menyebabkan polusi udara. Tentu saja hal itu tidak baik bagi kesehatan manusia, karena bisa berdampak terhadap saluran pernapasan hingga iritasi mata. Sehingga ia mengajak masyarakat untuk tidak membakar lahan kebun untuk sementara waktu, yang dikhawatirkan menjadi salah satu penyebab Karhutla.
“Oleh karena itu kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi dulu, jangan membakar-bakar lahan dulu karena kondisi rawan,” pungkasnya. (adv)