KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Jembatan Sambera yang terletak di Desa Tanjung Limau sekaligus menjadi penghubung Kecamatan Muara Badak menuju Marang Kayu dikeluhkan oleh masyarakat.
Jembatan yang juga menjadi akses destinasi wisata pantai di Muara Badak ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan, di media sosial tersebar foto yang bertuliskan ‘wisata elit perbaiki jembatan sulit’ di sisi jembatan Sambera.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) angkat bicara soal kerusakan jembatan tersebut. Rusaknya jembatan Sambera itu diduga diperparah oleh kendaraan angkutan berat yang melintas dengan melebihi kapasitas.
“Kalau tidak salah, lagi tinggi aktivitas kendaraan (melintas di jembatan Sambera). Menurut informasi kalau malam ada kendaraan sawit dan segala macam yang overload, yaitu sangat beresiko. Kami sudah mengimbau jauh-jauh hari untuk mengurangi muatan, tapi kenyataanya kita tidak bisa mengcover itu,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PU Kukar, Restu Irawan.
Berkaitan dengan kerusakan jembatan, Dinas PU Kukar sudah melakukan perencanaan untuk melakukan perbaikan di tahun 2023 ini. Sementara ini prosesnya masih dalam tahap pelelangan fisik dan diperkirakan dalam satu bulan kedepan kontrak pengerjaan dengan pihak ketiga sudah bisa dimulai.
“Bulan Mei rencana sudah mulai berkontrak dan ada pengerjaan pengalihan dulu,” kata Restu.
Perbaikan jembatan tersebut harus betul-betul di perhitungkan. Karena perbaikan harus dilakukan dengan menutup total akses jembatan penghubung Muara Badak – Marang Kayu tersebut. Sehingga, diperlukannya lahan untuk pembuatan jalan alternatif sementara sebagai pengalihan. Rencananya jalan alternatif tersebut akan dibangun di lahan salah satu perusahaan yang bergelut di bidang pertambangan migas di Muara Badak.
“Kalau sudah berkoordinasi dengan Pertamina, kira akan agregat (jalannya), lalu dialihkan kesana jalannya (di lahan Pertamina). Jaraknya (dari jembatan Sambera) tidak terlalu jauh, sekitar Beratus meter. Kemudian kita tutup total (akses jembatan Sambera),” paparnya.
perbaikan jembatan Sambera tersebut akan memakan biaya sebesar Rp12 miliar lebih, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2023. Sesuai perencanaan, jembatan Sambera tersebut akan dibangun sepanjang 60 meter dengan lebar 8 meter. Dinas PU juga akan memanfaatkan tiang jembatan yang ada untuk pembangunannya, karena tiang tersebut masih layak untuk digunakan.
“Kalau membangun jembatan panjang 60 meter itu butuh anggaran sekitar Rp25 miliar. Untuk mengefisiensi anggaran kita manfaatkan kondisi yang ada dan ternyata masih layak, makanya kita menambah perkuatan-perkuatan terhadap lantai dan lain-lain. Jadi nanti kita cor selebar 8 meter dan panjang 60 meter, mungkin rampungnya sekitar bulan Oktober atau November,” pungkasnya. (adv)