KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Dari 193 desa di 18 kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar), sebanyak 8 desa diantaranya diketahui belum memiliki jaringan internet atau blank spot.
Untuk mengatasi masalah blank spot tersebut. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar, menjalin kerjasama dan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Tunggang Parangan.
PT Tunggang Parangan sedang mengembangkan Broadband 6.0, yakni teknologi jaringan internet berbasis Wireless Fidelity (WiFi).
“MoU-nya umum aja sih dalam rangka untuk pengelolaan kerjasama, salah satunya untuk pengembangan,” kata Kepala Diskominfo Kukar, Dafip Haryanto.
Perusahan milik daerah itu dianggap memiliki potensi dan peran nyata dalam meningkatkan kebutuhan jaringan internet di Kukar. Dimana upaya itu sejalan dengan yang dilakukan Diskominfo Kukar, yang sedang melakukan pembangunan tiang repeater atau penguat sinyal di beberapa titik yang masih nihil jaringan internet.
Meski saat ini ada beberapa desa yang sudah dipasangi jaringan internet, namun masih ada dusun-dusun yang belum terjangkau dengan sempurna. Sehingga perlu dukungan Broadband 6.0 yang kini sedang digarap PT Tunggang Parangan.
“Bagaimana mendorong PT Tunggang Parangan atau pihak swasta bisa ikut serta dalam rangka untuk pemenuhan jaringan internet di seluruh Kukar. Insya Allah, target 2022 tidak ada lagi blankspot,” pungkasnya. (adv)