KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) telah memiliki drone sprayer untuk membantu pengendalian hama dan penyakit yang dialami para petani.
Seiring perkembangan jaman teknologi pertanian semakin modern. Salah satunya untuk pemupukan dan penyemprotan hama tidak lagi manual, namun sudah memanfaatkan pesawat tanpa awak atau drone.
Dengan memanfaatkan drone, petani tidak perlu berjalan mengelilingi sawah dan menghabiskan waktu. Pemupukan bisa dilakukan hanya dengan duduk di tempat dan tidak perlu terjun ke sawah.
“Untuk drone pprayer ini kita baru satu unit, dengan harga sekitar Rp 200 juta kapasitas 30 liter dan sudah kita uji coba di daerah Loa kulu. Tapi memang untuk pilot projek dulu, artinya memang kita belanja modal, kita uji coba sudah beberapa kali kita lakukan uji coba, Alhamdulilah antusiasme masyarakat tinggi, keinginan Pak Bupati juga begitu. Jadi masyarakat nanti semangat bertani” kata Sutikno, Kepala Distanak Kukar.
Sutikno menyebut drone ini khusus untuk penyemprotan tanaman, sekali terbang ini bisa sampai nyemprot 10 hektar karena kabutnya tinggi, dari 30 liter itu dalam kuru waktu 20 menit.
“Kita berharap ke petani, kalau pertanian kita ini sudah sangat modern, mulai mengolah tanah, tanam, panen itu kan sudah mesin semua. Kita juga terus dapat dorongan dari pemerintah, sudah kita siapkan anggaran sebesar Rp16,5 miliar untuk memberi bantuan berupa kapur dan hands prayer hampir 6000 unit,” jelasnya.
Distanak Kukar juga aktif mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa pertanian itu tidak selalu identik dengan kotor-kotor. Jadi anak muda dengan adanya teknologi ini kembali berminat untuk bertani kembali.
“Dan nantinya drone ini kita gunakan untuk Gerakan Pengendalian Masal (Gerdal), jika tanaman pertanian diserang hama kita turun membantu dengan menggunakan drone,” tutupnya. (adv)