KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) kekurangan tenaga Pendamping Desa/Kelurahan (Pendekar Idaman). Sebab, puluhan Pendekar Idaman dengan ikatan kerjasama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) sudah tidak lagi mengabdi.
“Saat ini kita kekurangan 60 orang Pendekar,” kata Kepala DPMD Kukar, Arianto.
Dia menjelaskan penyebab Kukar kekurangan Pendekar Idaman karena banyak yang merangkap kerja. Sedangkan dalam perjanjian kerja, mereka harus fokus bekerja sebagai Pendekar Idaman.
“Kami larang pendekar bekerja di tempat lain agar fokus mengurusi desa dengan beban kerja yang diamanatkan,” jelasnya.
Penyebab lainnya, banyak Pendekar yang tidak sanggup ditempatkan di desa yang jauh, lalu mundur. Ironisnya ada juga pendekar yang malah memperkeruh suasana dengan mengkritik kebijakan Pemkab.
“Ada Pendekar yang kerjanya mengkritik kebijakan pemerintah, ini terkesan lucu. Kami yang gaji dan berikan Bimtek, malah mengkritik, akhirnya kami sudahi kontraknya. Saat ini, ada desa yang tidak memiliki pendekar karena saat seleksi tidak ada calon yang melamar,” paparnya.
Disampaikannya, Kukar saat ini kekurangan 60 orang Pendekar. Dari total kebutuhan sebanyak 237 orang yang bertugas di seluruh desa dan kelurahan se-Kukar.
Pihaknya akan melakukan seleksi kembali, untuk mengisi kekosongan di desa/kelurahan yang tidak terdapat Pendekar Idaman.
Syarat seleksi Pendekar minimal berusia 25 tahun dan pendidikan minimal lulusan SMA atau D3. Saat ini rekrutmen dalam proses administrasi. Ditargetkan awal Juni 2023 nanti formasi Pendekar di seluruh desa dan kelurahan sudah terisi.
“Solusinya adalah dengan membuka penerimaan calon Pendekar baru. Polanya tidak pakai seleksi umum, jadi Pemdes merekomendasi tiga nama calon pendekar, nanti DPMD yang akan memilih satu orang,” terangnya. (adv)