KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu memiliki potensi desa yang tak kalah dengan daerah lainnya. Dengan memberdayakan tanaman kakao, Desa Lung Anai sudah bisa memproduksi coklat batangan yang rasanya tak kalah dengan coklat-coklat yang beredar di pasaran.
Kepala Bidang (Kabid) Pendayagunaan Sapras, SDA dan TTG Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar), Atih Hayati mengatakan bahwa Desa Long Anai miliki sekitar 200 hektare lahan yang ditanami kakao.
Ia mengatakan masyarakat Desa Lung Anai bersama pemerintah dan pihak swasta mengandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Jember untuk memberikan pelatihan dan juga Proses pendampingan dilakukan oleh Unikarta.
“Mereka sudah dua kali melakukan pelatihan dan saat ini sudah bisa memproduksi coklat batangan yang sudah bisa langsung dikonsumsi, ujar Atih Hayati.
Ia menjelaskan bahwa rumah produksi coklat tersebut menggunakan mesin pembuat pasta coklat berkapasitas 5 kilogram.
Disperindag Kukar juga akan membantu dalam kepengurusan Sertifikat Halal sehingga coklat produksi Desa Lung Anai bisa segera dinikmati masyarakat dan bisa bersaing dengan coklat-coklat di pasaran.
Ia pun berharap coklat dari Desa Lung Anai bisa masuk ke pusat-pusat oleh-oleh baik itu di bandara-bandara dan pasar modern sebagai produk unggulan Desa Lung Anai.
“Untuk proses perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) masih bertahap dan saat ini masih dalam proses di BPMPTSP,” pungkasnya. (adv)