Home / Advertorial / Politik

Jumat, 31 Januari 2025 - 19:05 WIB

Partisipasi Pemilih di Pilkada Kukar Meningkat, Pemilih Pemula Menjadi Penyumbang Suara Paling Sigifikan

Muchamad Amin - Komisioner KPU Kutai Kartanegara

Muchamad Amin - Komisioner KPU Kutai Kartanegara

KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada Serentak 2024 telah berakhir. Menurut data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Kartanegara (Kukar) partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini meningkat drastis .

Komisioner KPU Kukar, Muchamad Amin mengungkapkan bahwa pemilih pemula menjadi penyumbang suara yang paling signifikan.

Pada Pilkada 2024 ini partisipasi pemilih mencapai 70,9 persen ini merupakan lonjakan yang signifikan ketimbang Pilkada sebelumnya, yang memiliki partisipasi pemilih sebesar 56,67 persen.

Muchammad Amin mengatakan, sosialisasi dan pendidikan politik sudah digencarkan dari sebelum Pemilu. Pun pendidikan ini didorong agar para pelajar sebagai pemilih pemula paham akan pentingnya hak pilih dalam pembangunan daerah.

Baca Juga :  DPRD Kutim Dukung Penuh Program Pembangunan Pemerintah Daerah

“Pola sosialisasi ini akan kami galakkan lagi kedepannya dari tingkat pelajar, tentunya dengan menggandeng Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan pemerintah daerah,” kata Amin.

Amin memastikan, sosialisasi dilakukan secara tatap muka. Adanya sosialisasi ini diyakini dapat membuat para kawula muda lebih melek politik. Sehingga saat mereka datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pemilu selanjutnya, sudah tidak canggung lagi.

Selain tatap muka, metode sosialisasi yang akan dilakukan KPU Kukar adalah pendekatan terhadap orang-orang sekitar. Yang sebelumnya hanya meminta untuk datang ke TPS, pendekatan ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kesadaran partisipasi pemilih pada proses demokrasi negara.

Baca Juga :  Pemdes Karang Tunggal Akan Mengembangkan Agrowisata

Ia mengungkapkan, ada sejumlah kendala menghadapi pemilih pemula. Di antaranya adalah pola pikir mereka ketika lulus sekolah. Dimana, kawula muda yang lanjut perguruan lebih mudah diajak, ketimbang mereka yang sudah bekerja.

Sehinnga membuat rekrutmen PPK dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) kelurahan/desa lebih sulit. Mengingat pendapatan sebagai penyelenggara pemilu tak sebanding dengan hasil tempat mereka bekerja.

“Sama halnya dengan orang yang enggan datang ke TPS, dengan alasan lebih baik kerja. Ini akan menjadi evaluasi kami kedepan,” pungkasnya. (adv/kpu/kukar)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Kukar Bersholawat Jilid 2 Sukses Digelar, Ribuan Masyarakat Padati Taman Kota Raja

Advertorial

Lestarikan Musik Tradisional, Disdikbud Kukar Mengaransemen Lagu Khas Erau Ciptaan Ahmad Gambus

Advertorial

Pjs Bupati Kukar Menghadiri Rapat Kerja dan RDP Bersama Kemendagri RI

Advertorial

Bupati Kukar Bersama Poktan di Kecamatan Marangkayu Menanam Jagung Pipil Serentak

Advertorial

DPRD Kukar akan Mengikuti Orientasi yang Diinisiasi BPSDM Kaltim

Advertorial

Anggota DPRD Sebut Pengembangan Infrastruktur Air di Kutim PAMSIMAS dan PDAM Jadi Andalan

Advertorial

Bupati Kukar Senam Bersama Para Guru Peringati Hardiknas

Advertorial

Bupati Kukar Ingin Berkomitmen Memberikan Kesejahteraan Bagi Nakes untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan