KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Program pemerintah pusat untuk menekan inflasi di daerah turut dirasakan oleh sektor perikanan di Kutai Kartanegara (Kukar). Terutama kepada nelayan dan para pembudidaya ikan.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Asli Husaini, mengatakan, bahwa program penekanan inflasi yang menyasar kepada nelayan dan pembudidaya ikan ini berupa penyaluran bantuan uang tunai.
Bantuan yang disalurkan itu digunakan oleh para nelayan sebagai biaya operasionalnya, terutama untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi.
“Kalau di pesisir (laut) bahan bakar solar, tetapi kalau nelayan di sungai itu pertalite. Dia akan gunakan uang itu untuk membeli bahan bakar tersebut,” ujar Husaini.
Di tahun 2023 ini, tercatat sebanyak 16.400 nelayan dan pembudidaya ikan sudah menerima bantuan tersebut, menyasar kepada 20 kecamatan di Kukar. Penyaluran bantuan senilai Rp24,6 miliar ini direalisasikan secara bertahap.
Tahap pertama, bantuan ini sudah disalurkan sejak bulan Juli hingga September 2023 lalu. Sedangkan pada tahap kedua, bantuan disalurkan dari bulan Oktober hingga Desember 2023 mendatang.
“Jadi berakhirnya nanti, beberapa bulan kemudian,” pungkasnya. (adv)