KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Debat pertama pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) tahun 2024 akan digelar Sabtu (2/11/2024) malam. Bertempat di Hotel Grand Jatra Balikpapan, acara yang dselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim ini dimulai pukul 19.00 WITA dan disiarkan langsung melalui TVRI Kalimantan Timur (Kaltim) serta kanal YouTube resmi KPU Kutim.
Debat ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk melihat visi, misi, dan program kerja masing-masing paslon dalam memimpin Kutim ke depan.
Tidak hanya sebagai adu gagasan, debat ini juga menjadi ajang bagi paslon untuk menunjukkan kualitas mereka di depan para pemilih. KPU Kutim telah menjadwalkan dua kali debat, yaitu malam ini di Balikpapan dan debat kedua di Samarinda pada 19 November 2024 mendatang. Subtema yang diusung dalam debat ini mencakup isu-isu strategis seperti pendidikan, kesehatan, pengelolaan sumber daya alam, hingga transformasi digital dalam pelayanan publik.
“Kami mengambil tema transformasi sumber daya manusia menuju hilirisasi sumber daya alam Kutai Timur yang inklusif dan berkesinambungan,” ujar Kadiv Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kutim Abdul Manab, mewakili Ketua KPU Kutim Siti Akhlis Muafin.
Pada awalnya, KPU Kutim memperbolehkan masing-masing paslon membawa 100 orang pendukung. Namun, menjelang hari pelaksanaan, jumlah tersebut dikurangi menjadi 75 orang. Menurut Abdul Manab, hal ini dikarenakan kehadiran sejumlah pejabat penting, termasuk Pjs Bupati Kutim H M Agus Heri Kesuma (AHK).
“Masing-masing Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur tahun 2024 diperbolehkan membawa pendukung maksimal sebanyak 75 orang per paslon,” jelas Abdul pada Jumat (1/11/2024).
Selain Pjs Bupati Kutim, sejumlah tokoh daerah dan pejabat terkemuka juga diperkirakan hadir di tengah masyarakat yang antusias menantikan debat ini.
“Sementara ini masih belum ada perubahan, dijadwalkan beliau (Pjs Bupati Kutim) akan hadir di debat Pilkada Kutim di Balikpapan,” ungkap Iwan Adiputra, Plt Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Sekretariat Kabupaten.
Dalam upaya memfasilitasi diskusi yang terarah dan berbobot, KPU Kutim telah menyiapkan format debat dengan enam segmen yang dipandu oleh moderator berpengalaman. Iis Indarti dan Made, yang sebelumnya sukses memoderatori debat Pilgub Kaltim, akan kembali memandu jalannya perdebatan kali ini. Setiap segmen memberikan kesempatan bagi paslon untuk memaparkan pandangan mereka secara mendalam terkait sejumlah isu krusial.
Selain itu, KPU juga memilih topik-topik yang relevan dan diharapkan mampu menginspirasi kebijakan progresif. Di antaranya, isu pendidikan dan kesehatan menjadi perhatian utama, diikuti dengan pengelolaan sumber daya alam pasca-tambang batu bara, manajemen ASN, serta peningkatan produktivitas kerja. Tema tersebut dipandang strategis mengingat besarnya peran Kutim dalam sektor pertambangan dan pentingnya pembangunan berkelanjutan di Kutim.
Pilkada Kutim kali ini tidak hanya sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga momentum untuk merumuskan langkah-langkah besar bagi Kutim di masa mendatang. Para kandidat diharapkan dapat menjawab tantangan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Hal ini senada dengan tema besar yang diangkat, yakni transformasi sumber daya manusia untuk mendukung hilirisasi dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam. Pandangan masing-masing kandidat dalam menyikapi hilirisasi akan menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada sektor ini.
Debat perdana ini memberikan kesempatan berharga bagi para paslon untuk memperkuat dukungan, sekaligus menjadi ajang yang dinantikan para pemilih sebagai bahan pertimbangan menjelang pencoblosan. Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, KPU berharap pelaksanaan debat dapat berlangsung lancar dan menghasilkan diskusi yang produktif.
Bagi warga Kutim yang tidak dapat hadir langsung, tayangan debat melalui TVRI dan YouTube KPU Kutim diharapkan menjadi alternatif untuk menyaksikan jalannya debat. Kehadiran paslon di panggung debat, lengkap dengan gagasan dan argumentasi mereka, diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik bagi para pemilih.
Dengan suasana kompetitif namun penuh antusiasme, debat ini diharapkan menjadi langkah awal dalam proses demokrasi yang sehat dan berkualitas. Masyarakat Kutim menyadari pentingnya pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dan membawa perubahan nyata bagi daerahnya. (adv/pemkab/kutim)
