KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Ribuan umat Hindu di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) merayakan Hari Nyepi, pada Rabu (22/3/2023).
Desa Kerta Buana memang dikenal sebagai Kampung Bali. Karena mayoritas penduduk yang memeluk agama Hindu.
“Jumlah warga Desa Kerta Buana 5.625 jiwa. Sedangkan, 1.969 jiwa atau 35 persennya merupakan umat Hindu,” ujar Kepala Desa Kerta Buana I Dewa Ketut Adi Basuki.
Desa ini merupakan permukiman warga transmigrasi dari Bali sejak tahun 1980, tepatnya pada 11 Oktober 1980 silam. Saat itu, 400 kepala keluarga asal Provinsi Bali bermigrasi dan bermukim di Kukar, yang lokasinya dahulu diberi nama L4.
Namun, kini permukiman tersebut secara formal dinamai Desa Kerta Buana. Sudah berkembang dan dihuni hingga 5.625 jiwa. Meski sudah banyak terjadi persilangan perkawinan antar suku di daerah ini, tetapi tak bisa menggerus ciri khas Desa Kerta Buana.
Sejumlah ritual serta acara adat suku Bali rutin dilakukan. Seperti kesenian Joget Bumbung, Ngaben, dan kesenian Jegog. Pura yang menjadi tempat ibadah warga Hindu-Bali terlihat di setiap rumah. Meski demikian, tingkat toleransi antarsuku Bali dengan suku-suku lainnya di Desa Kerta Buana juga terbilang sangat tinggi.
“Dukungan dari masyarakat Non Hindu di sini luar biasa, toleransi kita sudah terbentuk sejak lama. Kita biasa saling menjaga,” jelasnya.
Dalam tiap perayaan acara adat bagi warga Hindu-Bali di desa ini memang kerap menjadi daya tarik tersendiri.
Bahkan tak jarang, sejumlah tamu dari pejabat asal Provinsi Bali juga hadir. Itulah yang juga membuatnya yakin bahwa khas suku Bali di kampungnya belum tergerus zaman.
“Meski hanya setingkat desa, banyak acara di desa ini yang dianggap menarik bagi warga luar. Seperti acara mengarak Ogoh-Ogoh,” pungkasnya. (adv)