KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) akan menggelar Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF) pada bulan Juli mendatang. Festival yang biasanya digelar bersamaan dengan Erau ini digelar lebih cepat dan terpisah. Event ini rencananya digelar selama lima hari, yakni tanggal 20-24 Juli 2022.
Dispar Kukar akan berkoordinasi dan mengelar rapat dengan instansi lainnya seperti Satgas Covid-19, Polres Kukar, Kodim 0906/KKR, komunitas dan pengiat usaha. Hal ini dilakukan agar semua lembaga saling singkron. Sehingga, jika mendapat izin dari Satgas Covid-19, tidak ada lembaga lain membatasi ruang gerak atau membubarkan kegiatan.
“Kita tetap komitmen dengan protokol kesehatan, tetapi jangan sampai nanti menjadi ganjalan. Disatu sisi kita mendapatkan izin tetapi ada yang membatasi gerak sehingga tujuan dan sasaran yang ingin dicapai tidak bisa maksimal,” kata Kepala Dispar Kukar, Slamet Hadirahardjo.
TIFAF mendapat dukungan langsung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, sehingga menjadi salah satu event yang masuk dalam Karisma Event Nusantara.
Direncanakan, Menteri Parekraf bakal hadir dalam penilaian Desa Pela yang masuk 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Maka jadwal TIFAF dan penilain ADWI Desa Pela disamakan.
“TIFAF belum final, untuk kirab budaya di kedaton, untuk pembukaan di taman kota raja, untuk alurnya tetap di rondong demang,” jelasnya.
Kemudian Slamet menjelaskan, pihaknya akan melibatkan 6 negara namun karena kondisi pandemi sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan. Jadi dibuat hybrid, ada offline dan online. Sedangkan kesenian dari berbagai provinsi di Indonesia melalui siaran tapping yang ditujukan untuk Tifaf.
“Penggantinya jadi kesenian nusantara. Ada beberapa provinsi yang sudah di undang untuk mengisi festival tifaf. 18 kecamatan di Kukar juga kita undang,” pungkasnya.