KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Sebanyak 477 Tim Pendamping Keluarga (TPK) siap mendampingi masyarakat yang berisiko rentan stunting di Kutai Kartanegara (Kukar). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kukar, Adianur usai menggelar acara Rembuk Stunting di Gedung Merak RSUD AM Parikesit, pada Rabu (16/11/2023).
“Alhamdulillah, amanahnya untuk pendampingan keluarga di desa dan kelurahan sudah berjalan,” ujar Adianur.
477 TPK yang sudah terbentuk tersebut telah tersebar di 237 kelurahan/desa di Kukar, dengan total anggota sebanyak 1.431 orang. Masing-masing tim berjumlah tiga orang yang terdiri dari Bidan, kader PKK dan kader KB.
Seluruh anggota TPK tersebut berstatus sebagai relawan yang mengantongi SK dari kelurahan/desa masing-masing. Mereka bertugas untuk mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan keluarga yang memiliki balita.
Pendampingan tersebut bertujuan untuk pencegahan stunting di Kukar. Berdasarkan data tahun 2021, Adianur menyebut, bahwa di Kukar terdapat sekitar 80 ribu keluarga yang beresiko stunting. Diantaranya, ibu menyusui, ibu hamil, keluarga miskin dan keluarga yang tidak memiliki penghasilan tetap. Mereka inilah yang harus didampingi oleh TPK, termasuk keluarga yang tidak memiliki sanitasi yang baik.
“Risiko ini kita cegah, tapi tidak bisa sendiri. Tetapi dengan konvergensi dan kerja bersama lintas sektoral,” pungkasnya. (adv)