Home / Advertorial / Pemerintah / Pendidikan-Kesehatan / Politik

Selasa, 10 Juni 2025 - 22:38 WIB

Anggota DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Akses Pendidikan di Kukar

Sarkowi V Zahry - Anggota DPRD Kaltim

Sarkowi V Zahry - Anggota DPRD Kaltim

KALIMANTAN TIMUR, eksposisi.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sarkowi V Zahry, menyoroti ketimpangan akses pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Hal ini berdasarkan informasi yang ia terima, bahwa masih ada sekolah negeri di Kukar kewalahan menampung pendaftar baru.

“Setiap tahun, jumlah pendaftar melonjak. Ini bukti bahwa masyarakat masih sangat bergantung pada sekolah negeri yang dianggap lebih terjangkau,” kata Sarkowi V Zahry.

Ia menyebut, daya tampung sekolah negeri masih jauh dari cukup. Bagi banyak keluarga di Kukar, sekolah negeri menjadi satu-satunya harapan.

Ketika kursi sekolah negeri habis, sebagian anak terpaksa menunda sekolah. Bagi yang berasal dari keluarga mampu, sekolah swasta mungkin solusi. Tapi bagi banyak lainnya, itu artinya pupus harapan melanjutkan pendidikan.

ia juga menyoroti soal geografis Kukar yang luas dan tidak ramah akses. Banyak desa terpencil berjarak puluhan kilometer dari pusat kota, membuat pendidikan terasa seperti kemewahan yang jauh dari jangkauan.

Baca Juga :  Disdikbud Kukar Menggelar Bimtek Penyusunan Silabus Muatan Lokal Bagi Guru dan Kepala Sekolah

“Ini bukan cuma soal bangun gedung sekolah. Kita harus tahu kebutuhan tiap wilayah. Kita butuh peta pendidikan yang berbasis realitas lapangan, bukan asumsi di atas meja,” tegasnya.

Ia menyebut rencana pembangunan sekolah baru di kawasan Loa Tebu sebagai langkah strategis. Lokasi ini dinilai mampu menjangkau beberapa desa sekaligus. Namun seperti biasa, tantangannya bukan pada niat membangun, melainkan pada pembebasan lahan yang tak kunjung rampung.

“Selalu mentok di soal lahan. Ini bukan tanggung jawab satu pihak. Harus ada sinergi antara provinsi, kabupaten, bahkan masyarakat melalui hibah,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Melantik 18 Pejabat Administrator, Pengawas dan Fungsional di Lingkungan Pemkab Kukar

Ia juga menekankan bahwa ketimpangan daya tampung sekolah memiliki dampak sosial jangka panjang. Anak-anak yang gagal masuk sekolah negeri bukan hanya kehilangan satu tahun pendidikan, tapi juga kepercayaan diri dan kesempatan yang semestinya dimiliki setiap anak.

“Jangan sampai masa depan mereka ditentukan oleh kode pos tempat tinggal. Kita tidak sedang bicara bangunan, tapi soal keadilan pendidikan,” katanya.

Karena itu, ia mendesak pemerintah daerah untuk menyusun peta kebutuhan pendidikan berbasis wilayah secara serius. Pembangunan fasilitas pendidikan, menurutnya, harus menjawab masalah nyata di lapangan, bukan sekadar memenuhi target administrasi.

“Kalau kita benar-benar ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, maka langkah awalnya adalah memastikan tak satu pun anak tertinggal dari pendidikan hanya karena jarak dan biaya,” tutupnya. (adv/dprd/kaltim)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Asisten I Setkab Kukar Membuka Lomba Gerak Jalan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96

Advertorial

Asisten I Setkab Kukar Buka Manasik Haji Massal Tahun 2025, 524 Jemaah Siap Berangkat ke Tanah Suci

Advertorial

BUMDes Sumber Purnama Desa Loh Sumber, Sumbang PADes Jutaan Tiga Tahun Terakhir

Advertorial

Asisten II Setkab Kukar Membuka Festival Seni dan Budaya PDKT 2024

Advertorial

Desa Muara Muntai Ilir Jalin Kerjasama dengan Desa di Jawa Tengah Kembangkan Potensi

Advertorial

Mengevaluasi Kontribusi Perusahaan Terhadap PAD, Komisi II DPRD Kaltim Melakukan Kunjungan Kerja ke PT KTT

Advertorial

DPRD Kukar Sediakan Stan Meriahkan Expo Erau Adat Kutai

Advertorial

Jabat Kalak BPBD Kukar yang Baru, Fida Hurasani Langsung Pimpin Apel Gelar Pasukan dan Cek Sarpras