KALIMANTAN TIMUR, eksposisi.com – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sutomo Jabir menilai alokasi Anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim sebesar 20 persen untuk sektor pendidikan masih belum optimal.
Menurutnya anggaran 20 persen untuk pendidikan wajib mengikuti regulasi dan diharapkan anggarannya ini kemudian bisa maksimal diberikan.
Ia menyebutkan, sejauh ini DPRD Kaltim melalui kerja Pansus LKPJ Gubernur 2022 telah memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim bahwa pelaksanaannya belum maksimal sebab berdasarkan temuan di lapangan masih ada sarana infrastruktur yang dinilai masih belum merata.
Menurutnya, dari sektor beasiswa juga masih kurang merata terutama pada sekolah yang berada di daerah pinggiran karena diakibatkan kekurangan informasi.
“Sarana dan prasarana (Sapras) sekolah, banyak kegiatan yang dilakukan belum merata seperti digitalisasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, alokasi anggaran 20 persen dari APBD Kaltim merupakan nilai yang begitu banyak untuk pengembangan pendidikan di Benua Etam, akan tetapi melihat dari kondisi nyata perkembangan itu belum terlihat jelas baginya.
Oleh karena itu kata Sutomo, salah satu rekomendasi yang diberikan DPRD Kaltim agar penggunaan anggaran pada sektor pendidikan bisa didorong secara maksimal.
“Menurut saya belum maksimal meski sudah dianggarkan sangat banyak tapi pengaruhnya belum kelihatan,” pungkasnya. (adv)