KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Dalam upaya mendorong pertumbuhan kewirausahaan di bidang kuliner, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur (Kutim) Menggelar pelatihan tata boga yang berlangsung di eks Mesfa Mulia, Kecamatan Sangatta Utara, pada Senin (11/11/2024).
Melalui pelatihan diharapkan dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan bagi para pelaku usaha kecil dan calon wirausahawan.
Dalam keterangannya, Kepala Disperindag Kutai Timur, Nora Ramadhani, mengungkapkan bahwa program ini diikuti oleh 40 peserta, di mana sebagian besar dari mereka belum memiliki Nomor Induk Usaha (NIB).
“Kami mengundang pelaku usaha dan calon wirausaha. Dari peserta yang hadir, hanya tiga yang sudah memiliki NIB. Selebihnya adalah ibu-ibu yang baru ingin memulai usaha,” jelas Nora saat diwawancarai di kantin kantor Disperindag Kutai Timur, didampingi oleh Sekretaris Disperindag, Reza Pahlevi.
Pelatihan ini melibatkan pemateri dari kalangan profesional di Sangatta, salah satunya adalah Ibu Fatmawati, seorang pelaku usaha sukses di bidang kuliner. Para peserta mendapatkan pengetahuan praktis seputar tata boga, termasuk standar penyajian dan tata letak peralatan makan.
“Kami memberikan pelatihan yang menyeluruh, bahkan hingga ke cara penyajian. Hal ini penting, terutama jika nantinya mereka ingin bekerja sama dengan perusahaan besar,” ucapnya.
Selain keterampilan tata boga, program ini juga mencakup pelatihan kemasan, digital marketing, serta teknik pemasaran online. Nora Ramadhani berharap, dengan pembinaan ini, usaha kecil di Kutai Timur dapat bersaing dan memiliki daya saing tinggi di pasar modern.
“Kami ingin para peserta tidak hanya memiliki keterampilan memasak, tetapi juga mampu memasarkan produk mereka dengan baik,” tambahnya.
Nora juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan.
“Fokus utama Disperindag adalah pada pengembangan SDM. Kami percaya bahwa dengan SDM yang baik, usaha kecil akan lebih berpotensi untuk berkembang,” jelasnya.
Untuk mendukung pelaku usaha yang membutuhkan alat usaha, Disperindag mempertimbangkan bantuan berdasarkan proposal yang diajukan.
“Kami selektif dalam memberikan bantuan, hanya kepada mereka yang benar-benar memenuhi kriteria dan memiliki potensi usaha yang jelas,” tuturnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para peserta untuk memulai usaha mereka di bidang kuliner.
“Kami ingin melihat lebih banyak wirausahawan sukses dari Kutai Timur, terutama di sektor kuliner yang memiliki potensi besar,” tutupnya. (adv/pemkab/kutim)