JAKARTA, eksposisi.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk mendukung dan mempromosikan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) serta produk-produk perikanan Indonesia.
Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Rudi Alek Wahyudin melalui keterangan persnya mengatakan, kebutuhan protein saat ini masih didominasi produk-produk peternakan.
“Dengan meningkatnya kebutuhan protein dunia hingga 70 persen pada 2050, produk perikanan dan kelautan dirasa dapat menjadi sumber protein yang paling efisien dan berkelanjutan,” kata Rudi.
Hal tersebut disampaikan Rudi saat menghadiri kegiatan Temu Wicara dengan Pejabat Negara pada Pekan Nasional (Penas) ke-XVII di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (15/6/2023).
Rudi menilai produk perikanan dan kelautan dapat menjadi penyuplai utama komoditas pangan dunia. Terlebih, saat ini potensi pasar ikan yang terus meningkat.
Menurutnya potensi perikanan di laut, daratan, serta budi daya menjadi modal utama Indonesia dalam menyukseskan produk perikanan dan kelautan sebagai penyuplai pangan dunia.
Ini selaras dengan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia yang diwujudkan melalui kemandirian pangan berkelanjutan lewat penguatan potensi dan posisi tawar yg dimiliki.
Ia pun meminta dukungan serta kolaborasi dengan rekan-rekan KTNA yang hadir dari seluruh Indonesia untuk menyukseskan program Gemarikan, sehingga tingkat konsumsi ikan bisa meningkat.
“Sekaligus mendukung peningkatan kecerdasan anak-anak kita dari Sabang sampai Merauke dengan mengonsumsi ikan. Kita mempunyai potensi yang besar untuk tuna, udang, hingga rumput laut. Tentu hal tersebut dapat menjadi substitusi kebutuhan protein,” katanya.
Rudi mengingatkan semua pihak akan lima Program Prioritas Berbasis Ekonomi Biru. Program ini menyeimbangkan antara aspek lingkungan dan ekonomi.
“BRSDM sendiri memiliki dua Program Strategis BRSDM KP dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) unggul, dinamis, dan bertalenta global, yakni Vocational Goes to Actors (Voga) dan Smart Fisheries Village (SFV),” pungkasnya. (adm)