SAMARINDA – eksposisi.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Fakultas Ilmu Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan semester lima yang tergabung dalam kelompok dua melakukan penyuluhan terkait Human Immunofediciancy Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) kepada para ibu hamil.
Penyuluhan ini berlangsung di Gedung PKK yang berlokasi di Jalan Propinsi, Kecamatan Sambutan Kota Samarinda, pada Sabtu (29/10/2022).
Penyuluhan yang mengangkat tema “HIV-AIDS Pada Ibu Hamil”, tujuannya untuk memberikan edukasi betapa pentingnya meningkatkan kesehatan antara ibu dan bayi dan terhindar dari bahaya HIV-AIDS, sesuai dengan tugas mata kuliah Keperawatan HIV-AIDS atas arahan dari dosen pengampu Enok Sureskiarti dan tim dosen pengampu Fatma Zulaikha.
Penyuluhan ini diikuti langsung 13 mahasiswa, yakni Rizky, Wulan, Mista, Aditya, Alvito, Divani, Yuka, Fikri, Diki, Risa, Izzeh, Purtini dan diketuai oleh Candra.
“Diketahui bahwa di Indonesia pada tahun 2021 kasus HIV-AIDS pada ibu hamil mencapai 23 orang dari 6.357 orang ibu hamil yang telah melakukan test HIV-AIDS. Lalu di tahun 2022 jumlah kasus mencapai 22 orang dari 4.018 orang ibu hamil yang telah melakukan test HIV-AIDS. Sehingga penyuluhan ini dinilai penting sebagai langkah pencegahan agar ibu hamil tidak terpapar HIV-AIDS dan bagaimana tindakan persalinan bagi ibu hamil yang terpapar HIV-AIDS,” jelas Ketua Kelompok Lima, Candra.
(Keterangan Gambar : Mahasiswa UMKT saat memberikan materi kepada para peserta)
Menurut Kemenkes RI tahun 2014, HIV merupakan golongan RNA spesifik yang menyerang sistem imun pada orang yang terinfeksi HIV yang dapat menyebabkan AIDS. Sedangkan HIV menurut penelitian dan pendapat dari Efendi & Makhfudli pada 2009 diketahui bahwa HIV dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak aman, pemakaian jarum suntik secara bergantian, dan dari ibu hamil yang terinveksi HIV ke bayinya.
Sebelum melakukan penyuluhan yang menjadi metode kegiatan para mahasiswa ini, para peserta yang merupakan anggota PKK Kelurahan Makroman sebanyak 20 orang ini diminta untuk mengerjakan soal Pre Test sebanyak lima pertanyaan dan setelah selesai juga akan diberi Post Test yang juga berisi lima pertanyaan. satu soal bernilai 20, sehingga lima soal bernilai 100.
“Hal ini dilakukan untuk membandingkan dan mengevaluasi bahwa para ibu hamil yang menjadi peserta ini bisa memahami dan mengenal materi yang disampaikan terkait HIV-AIDS pada ibu hamil,” ucap Candra.
Hasil Pre Test dengan nilai tertinggi 100 dari dua peserta dan terendah nol dari dua peserta. Sedangkan untuk hasil Post Test, nilai tertinggi 100 dari delapan peserta dan terendah 20 dari satu peserta. Dari hasil ini terdapat peningkatan pengetahuan dan peningkatan hasil dari pengisian lembar Pre Test dan Post Test.
“Dengan memberikan penyampaian materi secara langsung yang didukung menggunakan media leaflet berisi materi dan gambar yang menarik serta tanya jawab usai menyampaikan materi terkait gejala, penyebab, cara penularan, faktor yang berperan dalam penularan HIV-AIDS, pengobatan dan jenis persalinan yang dilakukan apabila ibu hamil tersebut terpapar HIV-AIDS,” jelasnya.
Para peserta juga diberikan hadiah bingkisan dari mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan, sebagai lambang ucapan terima kasih. Dari hasil pengamatan 75 persen peserta dilihat mampu memahami isi materi penyuluhan dan 80 persen peserta mampu menjawab dan bertanya kepada pemateri.
“Selama diskusi berlangsung para peserta juga mengatakan bahwa di Puskesmas Kelurahan Makroman sudah mewajibkan Test HIV-AIDS, dikarenakan kesadaran bahwa penyakit ini memiliki dampak yang sangat merugikan bagi ibu dan anak,” pungkasnya.
Penulis :
Kelompok 2, Semester 5 Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (*/smr)