SAMARINDA, eksposisi.com – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah melakukan ekspor pisang kepok jenis gerecek ke berbagai negara tujuan sejak Januari hingga Maret 2023, nilai transaksi ekspor mencapai Rp5,57 miliar.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim, Kosasih mengatakan pisang kepok grecek asal Kaltim diekspor ke sejumlah negara, diantaranya Amerika Serikat, Pakistan, Malaysia, Singapura, dan Iran.
“Untuk mendukung ekspor pisang, kami pun telah mengembangkan sentra kawasan pisang khususnya pisang kepok gerecek di Kabupaten Kutai Timur pada 2021 seluas 75 hektare (ha),” ujar Kosasih.
Pada tahun tersebut, DPTPH Kaltim membantu benih sebanyak 27.000 polibag, herbisida sebanyak 385 liter, dan kapur pertanian sebanyak 80 kg, sehingga berkat bantuan itu lantas lahan tanaman pisang di kawasan Kutai Timur terus bertambah.
Tahun 2023 ini pun pihaknya mengalokasikan bantuan 18 ribu bibit pohon pisang kepok gerecek kepada para petani yang tersebar di tiga kabupaten, agar lahan pertanian pisang makin meluas.
Pisang kepok gerecek merupakan varian pisang kepok lokal dari Kabupaten Kutai Timur. Pisang ini digemari di sejumlah negara karena memiliki rasa manis khas dan dengan tekstur lembut.
DPTPH Kaltim terus mengembangkan pisang kepok gerecek karena peluang pasarnya sangat menjanjikan baik untuk pasar lokal, nasional, maupun hingga pasar global.
Sedangkan rincian nilai ekspor pisang kepok gerecek hingga Maret yang sebesar Rp5,57 miliar itu adalah pada Januari 2023 ekspor ke Singapura senilai Rp640 juta, ke Malaysia Rp404 juta, ke Pakistan Rp480 juta.
“Pada Februari ekspor ke Singapura senilai Rp320 juta, ke Malaysia senilai Rp504 juta, ke Iran Rp711 juta, pada Maret ekspor ke Singapura Rp640 juta, ke Malaysia Rp672 juta, ke Pakistan Rp480 juta, dan ekspor pisang kepok gerecek ke Amerika Serikat dengan nilai Rp624 juta,” kata pungkasnya. (adm)