Home / Advertorial / Pemerintah

Selasa, 15 November 2022 - 19:26 WIB

Nyaman Bejukut, Program DKP Bantu Nelayan untuk Mandiri dan Produktif

Suasana Rakor Pemkaab Kukar (Istimewa)

Suasana Rakor Pemkaab Kukar (Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com –   Untuk membantu penanggulangan kemiskinan di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar tengah menjalankan program “Nyaman Bejukut”. Sekretaris DKP Kukar, Fadli mengungkapkan tujuan dari program ini yakni agar nelayan dapat mandiri melalui usaha menangkap ikan.

“Filosopi program Nyaman Bejukut yakni Nya (Nelayan), MAN (Mandiri) dan Kejukut (Usaha Menangkap Ikan). Jadi Nyaman Bejukut memiliki makna nelayan dapat mandiri melalui usaha menangkap ikan,” kata Fadli.

Ia menjelaskan program ini untuk pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan kategori miskin dan rentan miskin berbasis pada DTKS dan P3KE melalui fasilitasi sarana produksi perikanan secara langsung kepada individu sasaran. Sehingga penerima program bisa mandiri dan produktif melalui usaha di bidang perikanan.

“Pelaku usaha perikanan di Kukar baik perikanan tangkap, budidaya, maupun pengolah hasil telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber protein hewani di Kaltim. Terdapat 35 ribu nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah hasil perikanan di Kukar,” katanya.

Baca Juga :  DPRD Kutim Sosialisasikan Perda Perlindungan Anak di Kecamatan Sangatta Selatan

Menurutnya, berdasarkan data statistik kelautan dan perikanan tahun 2021 dengan jumlah pelaku usaha perikanan dan menurut DTKS dan P3KE ada 5.400 nelayan berada pada kategori miskin.

“Keadaan ini menjadi alasan utama DKP menggagas dan melaksanakan program penanggulangan kemiskinan pelaku usaha perikanan yang populer disebut program Nyaman Bejukut,” ujarnya.

Kreteria penerima manfaat program tersebut yakni warga Kukar, yang merupakan pelaku usaha perikanan kategori miskin berdasarkan data DTS dan P3KE, belum pernah mendapatkan bantuan sarana produksi perikanan dalam kurun waktu 2 tahun tarakhir.

Baca Juga :  Kembangkan Kreativitas Siswa, SDN 018 Tenggarong Seberang Perkuat Ekskul Seni Tari

“Mekanisme pemberian sarana produksi kepada setiap individu kategori miskin dan rentan miskin dengan alokasi anggaran per individu sasaran antara Rp10juta sampai Rp15 juta,” paparnya.

Untuk pembiayaan program tersebut yakni dengan sistem kolaborasi antara pemerintah daerah, pusat dan swasta (TJSP).

Pada tahun 2022 pihaknya telah mengluarkan anggaran sebesar Rp8,5 miliar yang diberikan kepada  500 nelayan di Kecamatan Samboja dan Muara Kaman. Serta 10 pembudidaya ikan di Kecamatan Samboja, Muara Kaman dan Marangkayu.

“Anggaran 2023 Rp9,3 miliar dengan jumlah yang difasilitasi 750 nelayan dengan 10 pembudidaya ikan berada di Kecamatan Kota Bangun, Muara Wis, Muara Muntai, Loa Janan, Muara Jawa, Anggana, Muara Badak dan Marangkayu,” pungkasnya. (adv)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Peringati Hari Pangan Nasional, Pemkab Kukar Menggelar Gerakan Pangan Murah

Advertorial

Pekan Wisata Ramaikan HUT ke-20 Desa Selangkau, Bupati Kutim Sebut Potensi Wisata Sudah Dikelola Dengan Baik

Advertorial

Pemkab Kukar akan Melakukan Perbaikan Akses Jalan Antar Desa di Kecamatan Sebulu

Advertorial

Anggota DPRD Kaltim Harapkan Pembangunan IKN Bisa Melalui Skema KSO BUMN dengan Kontraktor Lokal

Advertorial

Kepala Dispora Kutim Ajak Generasi Muda Dukung Program Pemerintah Demi Memajukan Daerah

Advertorial

Ketua Komisi II DPRD Kaltim Minta Pemprov Berikan Tindakan Tegas Bagi Perusda yang Tidak Berkembang

Advertorial

Ketua DPRD Harapkan Program Terbaik dari TNI untuk Kutim

Advertorial

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Dorong Semua Pihak Terlibat Mencegah Perundungan di Sekolah