KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Perbaikan Jembatan Sambera yang berada di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, terus berprogres. Kini, kegiatan yang dilakukan sejak bulan Juni lalu itu sudah masuk dalam tahap pengerjaan fisik.
Dalam proses pengerjaannya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar) menutup total akses utama penghubung Muara Badak-Marangkayu tersebut. Terhitung sejak 23 September hingga 31 Desember 2023 mendatang.
Namun, masyarakat yang ingin melintas tak perlu merasa khawatir. Dinas PU Kukar tengah menyiapkan dua jalur alternatif, yakni di kawasan kilometer 8 pipelin dan kilometer 10 pipeline milik pertamina.
Jalur alternatif itu boleh dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat. Namun, khusus kendaraan yang bermuatan dibatasi dengan kapasitas 9 ton. Jika melebihi batas yang ditentukan, maka diallihkan ke jalan poros Samarinda-Bontang.
“Jalur alternatif itu kurang lebih 2 kilometer dari Jembatan Sambera,” ujar Kepala Dinas (Kadis) PU Kukar, Wiyono.
Jembatan Sambera ini akan direhabilitasi dengan bentang sepanjang 60 meter dan lebar 8 meter. Perbaikannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Struktur jembatan diperkuat menggunakan bahan Fiber Reinforced Polumer (FRP), mareterial yang terbuat dari polimer matriks. Bahan ini disebut dapat meningkatkan kekuatan kinerja balok hingga 30 persen.
Pada bagian rangka jembatan digunakan baja wide dan struktur jembatan juga akan dicat dengan menggunakan bahan anti karat dan lumut. Kemudian lantai jembatan yang sebelumnya berupa beton jenis K350 juga diganti dan ditambah penguatannya. Perbaikan ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023.
Setelah jembatan ini beroperasi kembali, kendaraan berat yang dapat melintas hanya berkapasitas 8 hingga 10 ton.
“Kita target akhir tahun ini jembatan itu sudah bisa dilalui masyarakat. Selain itu, kita harap keberadaan jembatan akan meningkatkan perekonomian warga setempat, khususnya melalui aktivitas angkutan barang dan orang,” tutupnya. (adv)