KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Ribuan pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memulai babak seleksi kompetensi dasar (SKD) dengan penuh antusiasme.
Sebanyak 3.921 pelamar mengikuti proses awal seleksi untuk memperebutkan 280 formasi yang disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Dari jumlah tersebut, sekitar 2.500 pelamar berhasil lolos verifikasi berkas, sementara 1.400 lainnya gugur di tahap administrasi.
Kepala BKPSDM Kutim Misliansyah, mengungkapkan bahwa seluruh proses seleksi kini sepenuhnya berbasis daring melalui platform SSCASN-BKN. Menghilangkan interaksi tatap muka langsung untuk proses administrasi.
“Hari pertama tes SKD CPNSD ini dimulai pada pukul 08.00 WITA dan diperkirakan selesai pada pukul 17.00 WITA, dengan empat sesi yang masing-masing diikuti oleh 100 peserta. Rangkaian tes akan berlangsung selama enam hari menggunakan dua ruangan CAT di BKPSDM Kutim,” ujar Misliansyah.
Dari total 2.022 peserta yang mengikuti SKD di Sangatta, beberapa di antaranya memilih lokasi tes di luar Kutim, namun formasi penempatan tetap akan dialokasikan di wilayah Kutim. Pemilihan lokasi tes yang fleksibel ini bertujuan memberi kemudahan bagi para peserta yang tersebar di berbagai daerah.
Pemkab Kutim sebenarnya mengajukan usulan formasi sekitar 300 jabatan berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Anjab ABK), namun hanya 280 formasi yang disetujui Kemenpan RB. Misliansyah menjelaskan bahwa penyesuaian seperti ini wajar terjadi di setiap daerah. Karena keputusan akhir bergantung pada analisis mendalam oleh Tim Panselnas Kemenpan RB.
“Tahun 2022-2023, kami mengajukan formasi berdasarkan kebutuhan di Kutim, dengan estimasi 13.000 posisi untuk Anjab ABK, tetapi hanya 280 formasi CPNSD yang disetujui. Kami harap melalui tes tahun ini, seluruh kebutuhan formasi bisa terpenuhi, termasuk di 18 kecamatan Kutim,” ujarnya.
Formasi kesehatan dan teknis mendominasi alokasi CPNSD tahun ini, sementara kebutuhan guru berkurang. Karena banyak posisi telah terisi melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada seleksi tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, tahun ini terdapat ribuan guru yang lulus jalur P3K, sehingga mengurangi kebutuhan formasi CPNSD untuk jabatan guru di tahun 2024.
Sementara itu, Kutim juga terus mengalami kekosongan formasi akibat pensiun, mutasi, atau PNS yang mengundurkan diri. Pada 2023, tercatat 135 PNS di Kutim pensiun karena berbagai alasan, termasuk usia, meninggal dunia, dan mutasi ke luar daerah.
“Per November 2024 ini, ada 119 PNS yang sudah purna tugas, dan dua orang yang pensiun dini atas permintaan sendiri. Formasi kosong ini akan kami usulkan kembali tahun depan,” jelas Misliansyah.
Dalam pelaksanaan SKD, peserta diwajibkan melalui pemeriksaan ketat sebelum memasuki ruangan Computer Assisted Test (CAT). Setiap peserta harus melakukan konfirmasi kehadiran dan menitipkan barang-barang pribadi seperti ponsel, ikat pinggang, dan perhiasan di loker yang disediakan, sesuai dengan aturan yang ketat di lokasi tes.
Seleksi yang ketat dan transparan ini diharapkan mampu menghasilkan CPNS berkualitas yang akan memperkuat layanan publik di Kutim. Enam hari ke depan akan menjadi momen penentuan bagi para peserta yang memperebutkan posisi strategis dalam pemerintahan daerah. (adv/pemkab/kutim)