KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kutai Kartanegara (Kukar) mengapresiasi respon cepat pemerintah Camat Tenggarong. Setelah mengambil tindakan dalam membantu satu keluarga yang berada di Kelurahan Melayu Kecamatan Tenggarong, Kukar.
Ketua TRC PPA Kukar, Dedi Hartono menjelaskan respon cepat dari Camat Tenggarong, Sukono ini dilakukan pada Kamis (12/10/2023) malam lalu. Saat TRC PPA Kukar berkoordinasi langsung dengan Camat Tenggarong mengenai permasalahan yang dialami satu keluarga tersebut.
“TRC PPA Kukar sangat berterima kasih atas respon cepat dari Camat Tenggarong yang langsung merespon pada Kamis malam kemarin. Dimana langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kukar guna memberikan bantuan dan pengobatan,” kata Dedi Hartono, pada Minggu (14/10/2023).
Tidak hanya memberikan pengobatan, bahkan Camat Tenggarong juga menginstruksikan jajarannya untuk melakukan kerja bakti di rumah milik keluarga tersebut.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, satu keluarga yang terdiri dari 8 orang jiwa ini sebenarnya tidak pernah berhenti menerima bantuan dari pemerintah. Khususnya dalam bantuan yang disalurkan melalui data kependudukan bagi masyarakat kurang/tidak mampu.
“Namun permasalahannya, diketahui bahwa dari pihak keluarga tersebut selama ini yang tidak pernah mau memberikan data,” jelasnya.
Ia menuturkan bahwa pemerintah melalui Camat dan jajarannya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat diwilayahnya. Bahkan, untuk satu keluarga tersebut saat ini telah kembali dibantu guna mendapatkan data-data kependudukan dan bantuan lainnya.
“Sekali lagi, kami tim TRC PPA Kutai Kartanegara sangat mengapresiasi respon cepat Camat dan jajaran. Meskipun untuk masalah data kependudukan ini sebenarnya berasal dari masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Ketua TRC PPA Kukar bersama TRC PPA Provinsi dan korlap berserta warga, perangkat RT serta bapak Camat langsung mengunjungi satu keluarga terlantar pada Kamis (12/10/2023) malam lalu.
Kunjungan tersebut guna merespon terkait kabar satu keluarga yang terlantar atau mengalami kemiskinan ekstrem. Sehingga menyebabkan anak-anaknya mengalami stunting hingga penyakit kulit. Bahkan selama ini dikabarkan keenam orang anaknya hanya mendapatkan bantuan dari tetangga sekitar untuk keperluan makan dan sekolah. (fdl)