Home / Advertorial / Pemerintah / Politik

Selasa, 3 Juni 2025 - 22:09 WIB

Anggota DPRD Kaltim Soroti Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Kabupaten PPU dan Paser

Fadly Imawan - Anggota DPRD Kaltim

Fadly Imawan - Anggota DPRD Kaltim

KALIMANTAN TIMUR, eksposisi.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Fadly Imawan menyoroti kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser.

Bukan hanya soal distribusi yang macet, melainkan juga dugaan praktik penyimpangan yang membuat petani semakin tercekik di musim tanam.

Legislator dari daerah pemilihan PPU dan Paser itu menyebut, keluhan petani tentang pupuk yang sulit diakses bukan hal baru. Tapi yang membuatnya miris, masalah ini tak kunjung selesai.

“Ini bukan cuma soal distribusi yang tidak lancar. Ada indikasi kuat bahwa pupuk bersubsidi dialirkan ke pihak-pihak yang tidak berhak, lalu dijual kembali dengan harga tinggi oleh perantara,” kata Fadly Imawan, pada Rabu (3/6/2025).

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Kutim Sebut Perda Pengarusutamaan Gender Harus Ada Untuk Kesetaraan

Menurutnya, skema subsidi yang seharusnya melindungi petani kecil justru bocor di tengah jalan.

Akibatnya, pupuk tak sampai ke tangan yang semestinya. Petani kesulitan memenuhi kebutuhan dasar tanam, sementara harga di pasaran makin melambung.

Ia menegaskan, jika indikasi penyelewengan ini terbukti, maka langkah hukum harus segera diambil.

“Ini tidak hanya soal pelanggaran administrasi. Ini soal ketahanan pangan, soal nyawa pertanian kita. Negara dan rakyat sama-sama dirugikan,” ujarnya.

Ia juga mendesak Pemprov Kaltim dan dinas terkait untuk segera turun tangan. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi pupuk, dari hulu ke hilir, dinilainya sangat mendesak. “Kalau sistem ini tidak dibenahi, maka kelangkaan pupuk akan terus jadi momok setiap musim tanam. Yang rugi, tetap petani kita,” tambahnya.

Baca Juga :  Perkuat Deteksi Dini Gangguan Keamanan, Kalapas Tenggarong Ikuti Konsolidasi Intelijen

Ia juga mendorong adanya pengawasan berlapis dan transparansi dalam tata niaga pupuk bersubsidi. Ia berharap, jalur distribusi yang selama ini rawan dimanipulasi bisa diperketat agar tidak memberi ruang bagi permainan oknum.

“Kita butuh pendekatan sistemik, bukan tambal sulam. Pemerintah harus hadir sebagai pelindung petani, bukan hanya penonton dalam krisis,” pungkasnya. (adv/dprd/kaltim)

Share :

Baca Juga

Advertorial

DPRD Kukar Sahkan APBD 2025 Sebesar 12 Triliun, Pemkab Ingin Dapat Bagian yang Adil

Politik

Didi Tasidi, Pengacara Asal Jonggon yang Masuk Bursa Bakal Calon Bupati Kukar

Advertorial

Bupati Kukar Memimpin Eksekutif Meeting Bersama Sejumlah Pimpinan Perusahaan

Advertorial

Hasil Kopi Luwak Desa Perangat Baru Diminati Pengusaha dari Bali dengan Harga yang Tinggi

Advertorial

Dishub Kukar Targetkan PAD Tahun 2023 Sebesar Rp3,3 Miliar

Advertorial

DPRD Kutim Menggelar Acara Seru di Pantai Teluk Lombok, Lomba Asen Naga Salah Satunya

Advertorial

MTQ ke-46 Tingkat Kabupaten Berakhir, Ketua DPRD Kukar Sebut Jadi Momentum Implementasi Nilai Al-Qur’an

Advertorial

Pimpin Apel Gabungan Korpri, Sekda Kukar Minta ASN Tingkatkan Kinerja