Home / Advertorial / Pemerintah / Politik

Sabtu, 8 Juni 2024 - 14:29 WIB

Anggota DPRD Kutim Menganggap Pentingnya Membangun Komunikasi Bersama Masyarakat

Yan - Anggota DPRD Kutai Timur

Yan - Anggota DPRD Kutai Timur

KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Yan, menekankan pentingnya membangun komunikasi yang berkelanjutan dengan masyarakat. Menurutnya, meskipun dalam pemilu yang dipilih masyarakat tidak selalu menang, sebagai anggota DPRD ia tetap memiliki tanggung jawab untuk mewakili semua warga Kutim.

“Ada masyarakat kita tertentu pastilah memilih banyak figur, dari sekian pilihan yang dia pilih tidak ada yang menang umpamanya. Nanti lima tahun ke depan siapa yang bantu dia? Jadi oleh karena itu saya selalu membangun komunikasi dengan masyarakat itu,” kata Yan saat ditemui rekan media di DPRD Kutim belum lama ini.

Yan juga menjelaskan bahwa meskipun pemilu menentukan pilihan, setelah terpilih menjadi anggota DPRD, ia bertugas untuk menjadi wakil seluruh masyarakat Kutim, tanpa memandang siapa yang mereka pilih saat pemilu.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Kaltim Ucapkan Selamat Bagi Anggota yang Baru Dilantik Melalui PAW

“Pilihan itu pada saat pemilu, tapi ketika jadi DPRD Kabupaten Kutai Timur maka kita menjadi wakil untuk masyarakat Kutim. Contoh, ada pokirku di Sangatta, di Dapil 2, di Dapil 3, dan ada di Dapil 4, dan itu boleh masuk karena telah diseleksi oleh Bapedda,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tugas DPRD adalah menyampaikan usulan masyarakat ke pemerintah, dan bukan mereka yang menentukan mana yang lebih mendesak.

Pihaknya juga menegaskan bahwa semua usulan masyarakat diteruskan ke Bapedda untuk diseleksi lebih lanjut.

“Yang menentukan urgensi itu bukan dewan. Dewan tidak pernah menolak apa yang masyarakat sampaikan ke kita. Semua yang disampaikan masyarakat kita masukkan ke dalam program SPD dewan masing-masing, nanti dikumpulkan lalu dikirim ke Bapedda. Yang mencoret itu pihak pemerintah, bukan kami,” tegasnya.

Baca Juga :  Sukses Edi Damansyah Memotori Revolusi Ekonomi Kreatif di Kukar

Namun, dirinya mengakui bahwa sering kali proposal yang diajukan oleh masyarakat melalui dirinya ditolak karena dianggap tidak memenuhi syarat oleh Bapedda. Hal tersebut sering kali menjadi sumber frustasi karena apa yang dianggap mendesak oleh masyarakat dan anggota DPRD tidak selalu sejalan dengan penilaian Bapedda.

“Contoh sekarang, banyak proposal saya ditolak, belum memenuhi syarat. Bahkan Bapedda itu lebih tahu daripada kami, padahal kami yang turun. Yang saya anggap itu urgen, mereka yang tidak turun malah bilang tidak urgen,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan proses seleksi usulan dapat lebih transparan dan mempertimbangkan masukan dari DPRD yang langsung berinteraksi dengan masyarakat.

“KIta berkomitmen akan terus memperjuangkan usulan masyarakat demi kemajuan dan kesejahteraan Kutim,” harapnya. (adv/dprd/kutim)

Share :

Baca Juga

Advertorial

75 Persen BUMDES di Kutim Aktif dan Sehat, Sejumlah DIantaranya Sudah Mandiri dan Maju

Advertorial

Bupati Kukar Minta Manajemen Perusahaan Maksimalkan Partisipasi Pemilih Dengan Kebijakan

Advertorial

Wakil Ketua II DPRD Kutim Pimpin Rapat Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Pemerintah Terhadap Raperda APBD 2023

Advertorial

Anggota DPRD Kutim Tanggapi Terkait Permasalahan Sengketa Lahan

Advertorial

Pemkab Kukar Gunakan DBH dari Sektor Kelapa Sawit Untuk Infrastruktur di Kawasan Penghasil

Advertorial

Komitmen Kembangkan Lumbung Pangan Daerah, Pemkab Kukar Bangun Usaha Tani

Advertorial

Pemkab Kukar Raih Dua Penghargaan Saat Rakornas P2DD di Jakarta

Pemerintah

Kementerian PANRB Aktif Sosialisasikan Perpres dan Permen Terkait UPT dan LPNK