KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Kekerasan seksual merupakan salah satu permasalahan serius yang terus-menerus terjadi. Isu ini tidak hanya menjadi perhatian di kota-kota besar, tetapi juga terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Untuk menekankan angka kekerasan seksual yang terjadi Kutim, anggota DPRD Kutim, Novel Tyty Paembonan, mengatakan ketahanan dalam kekeluargaan harus berjalan dengan baik. Selain itu, lingkungan luar yang baik juga bisa menjadi contoh penekanan dalam kekerasan seksual.
“Untuk menekankan itu saya rasa kita harus lihat dari segala aspeknya dulu, jadi yang pertama itu dalam kekeluargaan harus baik, komunikasi dengan keluarga juga harus berjalan dengan baik,” ungkap Novel, saat ditemui awak media, di Kantor DPRD Kutim, Selasa (06/8/2024).
Menurutnya, potensi awal kekerasan seksual, baik yang terjadi di lingkungan keluarga maupun dari lingkungan luar, harus segera dilaporkan. Hal ini penting agar tindakan pencegahan bisa segera diambil dan korban mendapatkan perlindungan yang layak.
“Potensi-potensi dari lingkungan keluarga maupun dari luar, itu memang harus menjadi dekteksi dari orang-orang yang bertanggungjawab disana. Misalnya harus dilaporkan ke RT, ke masyarakat ataupun lain sebagainya bahwa memang ada potensi kekerasan seksual disana,” tegasnya.
Tak hanya itu, legislator dari Partai Gerindra itu mendesak pemerintah agar memasang iklan promosi cegah kekerasan seksual, serta memasang tatacara pelaporan tindak kekerasan. Sehingga instansi dan pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat guna mencarikan jalan keluar permasalahan tersebut.
“Pemerintah harus gencar memberikan iklan promosi mencegah namanya kekerasan seksual, karena Sekarang ini masih banyak kita lihat ayah tiri perkosa anak tirinya tapi di sembunyikan, kalau terjadi kan korban bingung mau lapornya dimana. Jadi instansi-instansi terkait, kita harus perlu mencarikan jalan solusinya,” pungkasnya. (adv/dprd/kutim)