KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) sudah menyiapkan langkah untuk menyikapi dampak perubahan iklim yang memicu terjadinya kekeringan ekstrem yang berkorelasi pada sektor pertanian
Melalui bagian seksi proteksi Distanak Kukar pun sudah bergerak memberikan imbauan kepada petani terkait perubahan iklim tersebut. Salah satunya, mengimbau agar petani mempercepat jadwal tanam.
“Dampak dari gelombang panas akan membuat kering. Sehingga, kami menyikapinya dengan mempercepat jadwal tanam,” ujar Kepala Distanak Kukar, Sutikno.
Disebutnya, saat ini merupakan jadwalnya untuk masa tanam padi. Bahkan, proses masa tanam itu pun seharusnya sudah lewat. Hanya saja, waktu tanam bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Sehingga, jadwal tanam padi menjadi tertunda.
“Harusnya proses tanam, olah tanah sudah selesai. Tapi karena momen lebaran, jadwal tanam harus mundur satu ?minggu,” ungkapnya.
Meskipun perubahan iklim akan memicu terjadinya kekeringan ekstrem yang berkorelasi pada sektor pertanian, namun hal itu diyakini oleh Sutikno tidak akan berdampak signifikan terhadap produksi pertanian di Kukar. Bahkan, ia sudah memantau langsung kondisi lahan pertanian di beberapa kecamatan. Mengingat, pada fase generatif nanti tanaman padi di area persawahan tidak terlalu memerlukan air.
“Yang jelas dampak perubahan iklim ini harus disikapi. Apakah curah hujan tinggi atau kekeringan, Distanak Kukar sudah menetapkan strategi antisipasi,” pungkasnya. (adv)