Home / Advertorial / Pemerintah / Politik

Jumat, 9 Agustus 2024 - 17:58 WIB

Anggota DPRD Sebut Budidaya Kelapa Sawit di Kutim Lebih Menjanjikan Dibandingkan Pisang Kepok

Faizal Rachman - Anggota DPRD Kutai Timur

Faizal Rachman - Anggota DPRD Kutai Timur

KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kini semakin dikenal sebagai daerah yang unggul dalam budidaya kelapa sawit. Dengan 38 perusahaan kelapa sawit yang telah beroperasi di wilayah ini, petani lokal mendapatkan kemudahan akses ke pasar, yang membuat kelapa sawit menjadi pilihan utama dibandingkan dengan tanaman lainnya, seperti pisang kepok.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Faizal Rachman, menyatakan bahwa keberadaan perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Kutim memberikan peluang besar bagi petani untuk menjual hasil panen mereka dengan lebih mudah.

“Kehadiran 38 perusahaan sawit di Kutim sangat menguntungkan bagi petani, terutama karena tidak semua perusahaan memiliki lahan sendiri, sehingga mereka bergantung pada pasokan dari petani mandiri,” jelas Faizal Rachman dalam wawancaranya dengan awak media, di DPRD Kutim, beberapa waktu lalu.

Faizal menambahkan, dibandingkan dengan kelapa sawit, pisang kepok memiliki tantangan tersendiri dalam hal pemasaran, terutama jika ingin menembus pasar ekspor.

Baca Juga :  Menuju Titik Nol IKN, Kirab Pemuda Nusantara Dilepas Bupati Kukar

“Berbeda dengan kelapa sawit, pemasaran pisang kepok membutuhkan mitra pasar yang kuat untuk bisa masuk ke pasar ekspor, dan itu tidak selalu mudah,” ujarnya.

Meskipun pisang kepok dari Kutim berhasil masuk ke pasar ekspor, Faizal mencatat bahwa ada batasan jumlah yang harus dipatuhi oleh petani untuk menjaga kualitas dan kestabilan pasokan.

“Ekspor pisang kepok memang ada, tapi jumlahnya terbatas. Banyak tengkulak yang bermain di sini, sehingga perlu ada upaya lebih untuk memastikan petani mendapat pasar yang baik,” tambahnya.

Legislator dari Partai PDI-Perjuangan ini juga menyoroti alasan mengapa banyak petani di Kutim lebih memilih untuk menanam kelapa sawit. Selain kemudahan akses pasar, keberadaan pabrik kelapa sawit di berbagai lokasi di Kutim membuat penjualan hasil panen menjadi lebih praktis.

“Wajar jika petani memilih kelapa sawit, karena banyak pabrik yang membeli langsung dari mereka, terutama pabrik-pabrik yang tidak memiliki lahan kebun sendiri,” terang Faizal.

Baca Juga :  Kepala Dispora Kutim Ajak Generasi Muda Dukung Program Pemerintah Demi Memajukan Daerah

Faizal juga menegaskan bahwa pengembangan sektor pertanian di Kutim, khususnya untuk tanaman selain kelapa sawit, membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.

“Jika ingin mengembangkan tanaman selain kelapa sawit, pemerintah harus terlibat lebih aktif dalam membantu petani mendapatkan akses pasar yang luas,” kata Faizal.

Ia juga menekankan bahwa dukungan pemerintah tidak hanya diperlukan dalam hal pemasaran, tetapi juga dalam aspek teknis dan finansial.

“Pemerintah harus memberikan bantuan teknis dan modal agar petani bisa mengembangkan budidaya selain kelapa sawit dengan lebih baik,” ujarnya.

Pada akhirnya, Faizal berharap agar potensi pertanian di Kutim bisa terus berkembang, baik melalui budidaya kelapa sawit maupun tanaman lainnya, sehingga kesejahteraan petani di daerah ini dapat terus meningkat.

“Kami berharap Kutim dapat menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera dengan diversifikasi tanaman yang dikelola secara baik,” tutupnya. (adv/dprd/kutim)

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Presiden Jokowi Meminta Kementerian Tidak Lagi Membuat Aplikasi Digital Baru

Advertorial

Wabup Kukar Sahur Bareng dengan Masyarakat Marangkayu, Warga Mengaku Bangga

Advertorial

PT MHU Borong Penghargaan GMP Award 2022, Bukti Komitmen pada Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik

Advertorial

Anggota DPRD Kutim Tanggapi Permasalahan Proyek Jalan Soekarno Hatta

Advertorial

Pemkab Kutim Masuk Tahap Wawancara TOP Digital Award 2023

Pemerintah

Pengelolaan Air di IKN Menjadi Perhatian Pemerintah Dalam Penyediaan Infrastruktur

Advertorial

Ketua DPRD Mengungkapkan Adanya Potensi PAD Baru untuk Kaltim Mencapai Rp15 MIliar

Advertorial

Asisten III Setkab Kukar Melepas Peserta TCRF 2024 yang Diinisiasi Dispar