KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengapresiasi upaya pelestarian bahasa ibu (daerah) melalui penerapan kurikulum di Kutai Kartanegara (Kukar).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek, E. Aminudin Aziz saat berkunjung ke Kabupaten Kukar.
“Bagus sekali untuk menjadikan pembelajaran bahasa ibu/daerah ini di sekolah. Kearifan lokal berbahasa ibu/daerah memang harus dilestarikan,” ungkapnya.
Pelestarian bahasa ibu/daerah ini didukung melalui gerakan revitalisasi yang mana juga sudah diakui oleh organisasi dunia, yakni UNESCO.
“Sebab, ada beberapa daerah di Indonesia ini sudah punah. Sehingga perlu upaya nyata dalam melestarikan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Gerakan revitalisasi bahasa ini yang kemudian diakui oleh UNESCO,” jelasnya.
Dirinya pun menyarankan agar bahasa ibu/daerah bisa dijadikan sebagai bahasa pengantar bagi siswa terutamanya di kelas 1 dan 3 Sekolah Dasar (SD). Disamping dengan tetap bersama-sama memberikan pembelajaran bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
“Oleh karenanya kita kembangkan lagi Trigatra Bangun Bahasa, yakni utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah dan Kuasai Bahasa Asing. Agar kita tidak kalah dengan orang lain dalam perkembangan jaman dan teknologi namun tidak meninggalkan identitas bangsa dan daerah kita,” tutupnya. (adv)