KALIMANTAN TIMUR, eksposisi.com – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono menyoroti rencana usulan pernyataan modal ke Bankaltimtara yang diajukan oleh Pemprov Kaltim , yang bertujuan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Nidya Listiyono, menjelaskan bahwa proposal ini menguraikan rencana bisnis yang dianggap memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif terhadap PAD Kaltim.
Pemprov Kaltim telah memberikan persetujuan untuk menjadi pemegang saham dalam Bankaltimtara dengan penyertaan modal senilai Rp5,1 Triliun, namun hingga saat ini, jumlah penyertaan modal yang telah diterima oleh Bankaltimtara dari Pemprov Kaltim baru mencapai Rp1,69 Triliun.
“Dalam situasi saat ini, terdapat kekurangan dana sekitar Rp3,4 triliun dari total wajib yaitu Rp5,1 triliun,” kata Nidya Listiyono.
Ia menjelaskan, dana modal yang telah diperoleh oleh Bankaltimtara dari seluruh pemegang saham mencapai Rp3,8 Triliun, dengan Pemprov Kaltim memegang saham terbesar sebesar 51 persen.
“Bankaltimtara telah menunjukkan komitmen dalam meningkatkan bisnisnya dengan melibatkan tim ahli dari Universitas Mulawarman (Unmul) untuk melakukan studi kelayakan bisnis serta dampak dari pengajuan tambahan dana modal sebesar Rp3,4 triliun,”jelasnya.
Setelah menerima proposal ini, Komisi II DPRD Kaltim berencana untuk menggelar pertemuan dengan Pemprov Kaltim guna mengevaluasi dan merumuskan keputusan terkait permintaan ini. Namun, ia menegaskan bahwa dari presentasi proposal yang diterima, mereka umumnya bersikap positif terhadap ide penambahan modal bagi Bankaltimtara.
“Nanti, DPRD Kaltim akan melakukan analisis menyeluruh sebelum membuat keputusan tentang permintaan penambahan dana modal ini,” pungkasnya. (adv)