KUTAI KARTANEGARA , eksposisi.com – Pantai Coconut Beach di Kelurahan Teluk Pemedas, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, menjadi saksi pelaksanaan pelatihan aplikasi Stevedor pada Selasa, 25 Juni 2024. Acara yang dimulai pukul 09.00 Wita ini bertujuan meningkatkan pelayanan operasi di Ship to Ship (STS) Transfer Muara Jawa dengan memanfaatkan teknologi digital.
Kepala KUPP Kuala Samboja Kelas III, Capt. Benny Berkiah Pandelaki, M.H., M.Mar, membuka acara dengan menyambut hangat para peserta dan tamu undangan. Turut hadir pula perwakilan dari DPD GPEI Kalimantan Timur (Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia), Koperasi TKBM Karya Sejahtera, serta anggota DPC APBMI (Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia) yang terdiri dari 23 perusahaan. PT Duta Meta Graha, pengelola aplikasi Stevedor, juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Ketua DPC APBMI Kuala Samboja, Loies Subowo Saminanto, menjelaskan tujuan pelatihan ini sesuai dengan KM 35 tahun 2027. “Kami diwajibkan untuk meningkatkan pelayanan operasi di wilayah pelabuhan dengan menerapkan aplikasi Stevedor yang berbasis digital, akuntabel, dan transparan. Aplikasi ini memungkinkan kami untuk menjual produk dan layanan kami secara terbuka,” ujar Loies.
Pelatihan ini menekankan pentingnya digitalisasi dalam operasional pelabuhan. Aplikasi Stevedor dirancang untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas, memungkinkan semua proses bongkar muat terpantau dengan baik dan efisien. “Eksistensi penyelenggara STS di Muara Jawa semakin kompeten dengan penerapan aplikasi ini. Meskipun undang-undang belum sepenuhnya berpihak pada kami, kami tetap berupaya memberikan yang terbaik,” tambah Loies.
Para peserta pelatihan, yang terdiri dari perwakilan berbagai perusahaan bongkar muat, sangat antusias mengikuti sesi demi sesi. Mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang cara mengoperasikan aplikasi Stevedor, dari proses input data hingga monitoring real-time. Ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi operasional di pelabuhan dan mengurangi risiko kesalahan manual.
Pelatihan ini juga menjadi ajang diskusi antara pihak pelabuhan dan perusahaan bongkar muat. Mereka berbagi pengalaman dan solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi dalam operasional harian. “Kami berkomitmen untuk selalu mengikuti regulasi dan menjaga kualitas layanan kami, meski ada isu-isu yang berkembang. Pelatihan ini membuktikan dedikasi kami untuk tetap beroperasi sesuai regulasi dan memberikan pelayanan terbaik,” tutup Loies.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pelabuhan Muara Jawa dapat terus beroperasi dengan standar yang lebih tinggi, menjamin pelayanan yang lebih baik dan efisien bagi semua pihak yang terlibat. Aplikasi Stevedor menjadi langkah awal menuju digitalisasi total dalam operasional pelabuhan, menjadikan pelabuhan Muara Jawa sebagai contoh pelabuhan modern dan transparan di Indonesia. (fdl)