KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya dalam menangani kasus kemiskinan di 20 Kecamatan yang ada di Kukar. Meski memiliki sejumlah kendala dalam menangani masalah tersebut.
Penanganan kemiskinan ekstrim terus digencarkan Pemkab Kukar melalui program Dedikasi Kukar Idaman, Kesejahteraan Sosial Idaman, melalui aplikasi Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan (RBPK).
Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kukar Yuliandris., mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 ini, pihaknya sudah mendorong bantuan permakanan melalui RBPK. Permakanan sendiri menjadi salah satu indikator utama suatu wilayah mengalami kemiskinan ekstrim.
Untuk itu, salah satu strategi mereka dalam menangani ini adalah menyalurkan berbagai bantuan sosial menyasar warga yang terdata di RPBK.
“Warga penerima bantuan ini sendiri memiliki kategori-kategori berbeda,” ujar Yuliandris.
Ia mengatakan, untuk pada tahun 2024 program rehabilitasi sosial ada 850 orang kategori disabilitas, anak terlantar dan lanjut usia (Lansia) yang menerima bantuan permakanan berupa sembako. Kemudian bantuan barang alat bantu bagi disabilitas sebanyak 150 orang. Bantuan sandang dan pangan untuk 45 anak Sekolah Luar Biasa (SLB), dan 46 orang untuk orang terlantar di shelter.
Adapun bantuan program perlindungan dan jaminan sosial berupa uang tunai senilai Rp 200 ribu bagi 495 orang lansia, 45 anak terlantar dan 115 orang disabilitas. Dan bantuan berupa barang bagi 125 wanita rawan sosial ekonomi. Dan bantuan uang tunai sebesar Rp 900 ribu bagi veteran maupun janda veteran di Kukar.
“Bantuan ini kami serahkan tiap satu bulan sekali. Dari awal sampai akhir tahun,” katanya.
Ia pun berharap, dengan disalurkannya bansos ini, dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar serta menangani kemiskinan ekstrim di Kukar.
Untuk itu, bantuan yang disalurkan menyesuaikan keperluan penerima manfaat. Seperti bantuan tunai, hingga bantuan barang berupa alat penunjang usaha.
Menurutnya, strategi ini sangat diperlukan, sehingga realisasi program tepat sasaran dan manfaatnya dirasakan masyarakat.
“Kami juga rutin melakukan pemantauan dan evaluasi setiap bulannya agar bantuan tepat sasaran. Karena Bansos ini sifatnya ada yang dari pusat dan ada yang dari daerah,” tutupnya. (adv/diskominfo/kukar/319)