KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang terkenal dengan kekayaan alamnya, kini semakin dikenal melalui visinya sebagai daerah mandiri agribisnis dan pertambangan. Meskipun sektor pertambangan batubara, terutama dengan kehadiran perusahaan besar seperti Kaltim Prima Coal (KPC), menjadi andalan ekonomi, agribisnis kini mulai memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat lokal.
Sebagai salah satu kabupaten dengan wilayah pertambangan yang luas, termasuk area operasi KPC yang mencapai 84.938 hektar, Kutim juga mulai melihat pertumbuhan signifikan di sektor agribisnis. Hal ini disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Faizal Rachman, yang mengamati langsung perkembangan ini di lapangan.
Faizal menyatakan bahwa masyarakat yang terlibat dalam sektor agribisnis sudah mulai merasakan manfaat dari investasi mereka di bidang tersebut.
“Banyak dari masyarakat yang memiliki lahan pertanian mulai melihat hasil positif dari agribisnis. Pendapatan mereka meningkat, dan ini menjadi dorongan besar bagi kesejahteraan lokal,” jelas Faizal Rachman saat ditemui rekan media, di ruang kerjanya di Kantor DPRD Kutim, beberapa waktu lalu.
Menurut Faizal, keberhasilan ini tidak lepas dari upaya masyarakat yang dengan tekun mengelola lahan mereka. Ia menyebut bahwa banyak dari mereka yang bahkan tertarik untuk memperluas lahan agribisnis mereka setelah merasakan hasil yang memuaskan.
“Setelah menikmati hasil dari lahan yang mereka kelola selama empat tahun, banyak yang berencana untuk memperluas lahan hingga 10 hektar atau lebih,” tambahnya.
Faizal juga menyoroti bahwa pertumbuhan agribisnis ini bisa menjadi penggerak ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan dibandingkan dengan ketergantungan pada sektor pertambangan.
“Agribisnis memberikan peluang yang lebih merata bagi masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang yang dapat terus dikembangkan,” ujarnya.
Selain itu, Faizal mengungkapkan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan agribisnis ini. Ia menekankan pentingnya kebijakan yang memfasilitasi akses terhadap modal dan teknologi bagi para petani lokal.
“Pemerintah harus terus mendorong dan memberikan dukungan agar agribisnis di Kutim bisa berkembang lebih pesat lagi,” tegasnya.
Lebih lanjut, politisi dari Partai PDI-Perjuangan ini menambahkan bahwa pemerintah juga perlu memperhatikan infrastruktur yang mendukung distribusi hasil agribisnis.
“Infrastruktur yang baik akan memastikan hasil pertanian bisa dijual dengan lebih efisien dan memberikan keuntungan maksimal bagi para petani,” katanya.
Dalam penutupnya, Faizal Rachman berharap agar masyarakat Kutim dapat semakin memanfaatkan potensi agribisnis yang ada, sehingga kesejahteraan mereka dapat terus meningkat seiring dengan berkembangnya sektor ini di masa depan.
“Kami optimis bahwa agribisnis akan menjadi pilar penting dalam membangun Kutim yang lebih mandiri dan sejahtera,” pungkasnya. (adv/dprd/kutim)