Home / Advertorial / Pemerintah / Politik

Selasa, 5 November 2024 - 11:58 WIB

Pemuda Kutim Diajak Wujudkan Pilkada 2024 yang Bersih dan Berintegritas

Aswadi - Ketua Bawaslu Kutim

Aswadi - Ketua Bawaslu Kutim

KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Demi mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang bersih dan berintegritas, Pemuda Panca Marga (PPM) Kutai Timur (Kutim) menggelar acara diskusi publik yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi warga Kutim untuk memahami peran aktif mereka dalam menjaga kualitas demokrasi jelang Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pilkada Kutim yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024.

Selain dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten Ponieo Suryo Renggono yang mewalili Pjs Bupati, acara yang berlangsung dengan antusias ini dihadiri oleh Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kutim Aswadi.

Dalam paparannya, Aswadi menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam memastikan Pilkada berjalan dengan jujur dan adil. Terutama di wilayah Kutim yang memiliki dinamika politik cukup kompleks.

Aswadi menjelaskan, dalam menjaga integritas Pilkada, Bawaslu Kutim telah menyiapkan jaringan pengawas di setiap tingkatan. Mulai dari pengawas di tingkat kecamatan, desa, hingga di tempat pemungutan suara (TPS).

“Dalam Bawaslu ada pengawas kecamatan, pengawas desa, dan pengawas TPS. Untuk pengawas TPS itu menyesuaikan dengan jumlah TPS yang ada di Kutai Timur,” ungkapnya Belum lama ini.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Bawaslu untuk memastikan seluruh proses pemungutan suara hingga perhitungan suara berjalan tanpa pelanggaran yang berarti.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa tugas pengawasan tidak hanya dibebankan kepada Bawaslu semata, tetapi juga mengajak publik untuk ikut aktif dalam mengawasi proses Pilkada.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kukar Apresiasi Kontribusi TNI Berikan Dampak ke Pngembangan Pertanian

Menurut Aswadi, masyarakat memiliki tanggung jawab besar untuk tidak sekadar menjadi penonton, melainkan juga turut mengawasi demi terwujudnya Pilkada yang bersih.

Salah satu poin penting yang disampaikan Aswadi adalah ajakan kepada peserta, yang mayoritas merupakan mahasiswa dan pelajar, untuk menjadi pemilih cerdas. Pemilih cerdas, menurutnya, adalah mereka yang mampu berpikir kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda politik yang tidak sehat.

“Untuk jadi pemilih yang cerdas, contoh kecilnya adalah tidak mengenakan almamater pendidikan kalian dalam mengikuti kampanye. Karena secara tidak langsung akan membawa unsur sekolah atau lembaga pendidikan,” tegas Aswadi.

Ia mengingatkan bahwa keterlibatan institusi pendidikan dalam politik praktis dapat menimbulkan persepsi negatif. Serta mengaburkan batas antara lembaga pendidikan yang seharusnya netral dengan kepentingan politik. Mahasiswa dan pelajar juga diminta lebih selektif dalam menyerap informasi terkait Pilkada, terutama di era digital saat ini, apalagi hoaks dan ujaran kebencian mudah menyebar.

“Jangan menyebarkan informasi atau berita hoaks serta berbau SARA,” imbuhnya.

Hoaks, terutama yang menyangkut isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-Golongan), sangat berpotensi memecah belah masyarakat dan merusak proses demokrasi yang sedang dibangun.

Pilkada di Indonesia, termasuk di Kutim, bukan hanya ajang memilih pemimpin, tetapi juga merupakan cerminan dari kedewasaan politik masyarakat. Dalam konteks ini, Aswadi menggarisbawahi bahwa tantangan terbesar dalam setiap Pilkada adalah penyebaran informasi yang tidak benar dan memicu kebencian. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, hoaks bisa dengan cepat menyebar melalui media sosial dan aplikasi pesan instan, menciptakan opini publik yang tidak sehat.

Baca Juga :  Bupati Kutim Resmi Menutup Kejuaraan Nasional Sport Climbing Competition

Bawaslu terus melakukan upaya untuk menekan penyebaran hoaks, termasuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dan lembaga terkait lainnya untuk menindak tegas pelaku penyebaran informasi palsu. Namun, Aswadi menekankan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam memerangi hoaks.

“Kami harap masyarakat bisa lebih bijak dalam memilah informasi. Jangan mudah percaya sebelum memverifikasi kebenarannya,” katanya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemuda Panca Marga Kutim ini memberikan sinyal positif bahwa generasi muda mulai menyadari peran mereka sebagai pilar penting dalam menjaga demokrasi. Keterlibatan mahasiswa dan pelajar dalam diskusi ini menunjukkan bahwa kesadaran politik mereka kian matang dan siap untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Dalam penutupnya, Aswadi menegaskan bahwa hanya dengan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, termasuk kaum muda, Pilkada yang bersih, jujur, dan berintegritas dapat diwujudkan.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga Pilkada semakin meningkat. Karena demokrasi yang sehat adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

Tentu saja, harapan terbesar dari kegiatan ini adalah terwujudnya Pilkada yang benar-benar mencerminkan kehendak rakyat, bebas dari intervensi dan kepentingan politik yang merusak. Mahasiswa dan pelajar, sebagai bagian dari generasi masa depan, diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mengawal proses demokrasi yang lebih baik. (adv/pemkab/kutim)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Tekan Angka Kematian Bayi dan Stunting, DPMD Kukar Lakukan Pembinaan Kader Posyandu

Advertorial

Dispora Kukar Akan Jalankan Program 1.000 Bola untuk Anak Kukar

Advertorial

Disdikbud Lakukan Pendampingan KBKPI Bagi 16 Sekolah di Kukar yang Menjadi Rujukan Google

Politik

Puluhan Rumah Terendam Banjir, Tokoh Pemuda Kubar Frederick Erwin Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak

Advertorial

Menjelang Pilkada Serentak 2025 KPU Kutim Menggelar Jalan Sehat, Bagian dari Sosialisasi Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Advertorial

Sekda Kukar Menerima Kunjungan Audiensi KI Provins Kaltim

Advertorial

Sekda Kukar Buka Rakor Kepegawaian Teknis, Wujudkan ASN Profesional dan Unggul

Advertorial

Anggota DPRD Tekankan Pentingnya Pelaporan dan Pemindaian bagi Pendatang di Kutim