KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menjadikan pencegahan penyakit tidak menular (PTM) sebagai salah satu fokus utama untuk menjaga kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok usia produktif.
Program pencegahan PTM ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah Kutai Timur untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat, sekaligus menekan angka kejadian penyakit kronis di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Kutim, Bahrani, menjelaskan bahwa penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung dapat dicegah melalui deteksi dini. Oleh karena itu, kelompok usia produktif, yaitu 15 hingga 59 tahun, menjadi prioritas utama dalam program skrining kesehatan.
“Pemeriksaan rutin seperti gula darah, tekanan darah, dan kolesterol sangat penting untuk mengidentifikasi faktor risiko sejak dini,” jelas Bahrani
Ia juga menekankan pentingnya perubahan gaya hidup sebagai langkah awal pencegahan. Mengurangi konsumsi gula, berhenti merokok, meningkatkan aktivitas fisik, dan menerapkan pola makan sehat adalah beberapa langkah yang dianjurkan.
“Jika faktor risiko diketahui lebih awal, intervensi melalui pola hidup sehat bisa menjadi kunci utama sebelum memutuskan penggunaan obat-obatan,” katanya.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mencegah komplikasi penyakit kronis yang dapat membahayakan kehidupan.
Bahrani mencontohkan bahwa komplikasi diabetes dapat menyebabkan amputasi, kerusakan ginjal, atau stroke.
“Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menekan angka kejadian komplikasi berat dalam jangka panjang,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menunggu gejala muncul sebelum peduli terhadap kesehatan mereka.
“Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Melalui deteksi dini, kita dapat mempersiapkan masa depan yang lebih sehat dan produktif,” tutupnya. (adv/pemkab/kutim)