Home / Advertorial / Pemerintah / Politik

Selasa, 11 Juni 2024 - 15:17 WIB

Anggota DPRD Sebut Konflik Lahan Pertambangan di Kutim Berpotensi Menjadi Sengketa Sosial

Agusriansyah Ridwan - Anggota DPRD Kutai Timur

Agusriansyah Ridwan - Anggota DPRD Kutai Timur

KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Anggota DPRD Kutai Timur, Agusriansyah Ridwan, menanggapi peristiwa konflik lahan pertambangan yang terjadi di Desa Pengadan, Kecamatan Sandaran. Hal ini disampaikan dalam sebuah hearing untuk menindaklanjuti surat dari kelompok tani bina warga desa tersebut. Permohonan rapat dengar pendapat ini berkaitan dengan sengketa lahan antara Poktan Bina Warga dengan PT. Indexim Coalindo serta PT. SBA.

Hearing tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan, dengan didampingi anggota dewan lainnya seperti Hepnie Armansyah, Agusriansya Ridwan, dan Faizal Rachman. Turut hadir pula perwakilan dari Poktan Bina Warga, PT. Indexim, serta dinas terkait seperti Dinas PUPR dan PMPTSP, beserta tamu undangan lainnya.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Harpkan BUMDES Jadi Mesin Ekonomi Utama di Tengah Masyarakat

Dalam pertemuan tersebut, Agusriansya Ridwan menyoroti poin-poin pengoptimalan pertambangan sebelum melaksanakan aktivitas. Salah satu poin yang disorot adalah bagaimana perusahaan menciptakan investasi yang kondusif. Namun, peristiwa konflik ini dinilai tidak kondusif karena melibatkan kepolisian dan TNI, bahkan berpotensi menjadi konflik sosial.

“Perusahaan tidak perlu terlalu fokus bicara soal yuridis, karena tidak semua perusahaan itu lengkap secara yuridis dalam melaksanakan tugas di lapangan,” ujar Agusriansya Ridwan dalam Hearing yang digelar di ruang Heraing DPRD Kutim. Senin (10/06/2024).

Ia menegaskan pentingnya mencari solusi yang bersifat win-win dalam mediasi rapat parlemen tersebut, di mana tidak ada pihak yang dirugikan.

Baca Juga :  Maksimalkan Sektor Pertanian dan Perkebunan, Desa Loleng Membutuhkan Bantuan Pemda

“Kami berada di tengah-tengah yang tidak merugikan siapapun, oleh karena itu, mari kita lebih tenang dan tidak usah terlalu menonjolkan diri bahwa kita yang paling benar dalam persoalan ini,” tambahnya.

Anggota komisi D itu juga menekankan pentingnya langkah-langkah strategis dalam konteks ketahanan negara, tanpa perlu memperpanjang pertikaian yang terjadi.

Menanggapi hal tersebut, menurutnya bahwa pihak kepolisian tidak perlu terlalu lelah, karena jika ada kemauan untuk mencari solusi yang menguntungkan semua belah pihak, pertikaian tersebut tidak akan berlarut-larut.

“Pertikaian mereka tidak perlu terlalu panjang jika kita mampu menemukan win-win solution,” pungkasnya. (adv/dprd/kutim)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Aspek Seni dan Budaya Juga Menjadi Fokus Pembangunan di Kukar

Advertorial

Pemdes Loa Sumber Tambah Potensi PADes Melalui Unit Usaha Bengkel

Advertorial

Kantor Kelurahan Maluhu yang Baru Akan Segara Dibangun, Lokasi Sudah Ditinjau Dinas PU Kukar

Advertorial

Anggota DPRD Kutim Memperjuangkan Peningkatan Akses ke Destinasi Pariwisata

Advertorial

Anggota DPRD Kutim Sebut Banyak Masyarakat Desa Belum Nikmati Fasilitas Dasar

Advertorial

Pemkab Kukar Berharap Perusahaan Ikut Terlibat dalam Karya Bakti Pertanian

Advertorial

Operasi Pasar Murah akan Digelar di Seluruh Kecamatan di Kukar

Advertorial

Bupati Kukar Serahkan Penghargaan kepada 30 Desa Berstatus Mandiri