KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Pemkab) terus melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakatnya. Salah satunya yakni pemenuhan ketersediaan air bersih melalalui Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Meski demikaian ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintah, karena masih ada beberapa program penyediaan Pamsimas belum rampung di beberapa desa, salah satunya di Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis.
Hal ini menjadi sorotan anggota legislatif. Ketua Komisi II DPRD Kukar, Sopan Sopian berharap program Pamsimas yang tengah dilaksanakan Pemkab Kukar harus dituntaskan pada tahun 2022.
Menurut informasi yang ia terima, Pamsimas di sana telah mulai dibangun sejak tahun 2019. Namun realitanya ujar, masih ada pekerjaan yang belum rampung oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kukar.
Hal yang belum diselesaikan yakni interkoneksi filter dan jaringan penampungan air. Menyebabkan warga setempat harus kembali menggunakan pompa air untuk menyalurkan air Sungai Mahakam, ke tempat penampungan di rumah mereka.
Kasus serupa juga terjadi di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun yang dibangun sejak tiga tahun lalu. Yang terkendala karena terbatasnya pasokan listrik. Sehingga program Pamsimas di Desa Pela tak kunjung difungsikan.
“Dana yang dikeluarkan ini APBD, tentunya ada harus ada penuntasan penyelesaian kegiatannya dan ini program yang sangat dibutuhkan masyrakat,” ungkap Sopan Sopian.
Dirinya menegaskan kepada OPD teknis terkait sebelum melakukan instalasi fisik, perlu ada kajian yang jelas, dan sosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga kendala yang dihadapi di setiap desa bias lebih cepat diatasi.
“Kita ingin program ini betul-betul mempunyai kajian, mulai dari kesiapan pengelolaan masyarakat itu sendiri apakah mampu atau tidak. Jadi program APBD ini tidak sia-sia dibangun,” tegasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kukar, Maman Setiawan melalui Kasi Bina Teknis Disperkim Kukar, Supriyadi tidak menampik masih ada kekurangan tambahan daya listrik di Desa Pela, dan pihaknya akan menyediakan unit genset untuk menopang daya listrik.
“Kendala voltase nya tidak mencukupi, kalaupun dipaksakan khawatir panel yang ada malah rusak, jalan keluarnya harus diadakan genset untuk mengoprasikan nya sambil menunggu penambahan voltase listirik dari PLN.,” jelas Supriyadi.
Sementara itu Staf Pembangunan Sarana Air Bersih Disperkim Kukar, Abdul Muchlis menanggapi masalah yang ada di Desa Sebemban, pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang belum selesai.
“InsyaAllah di APBD-Perubahan ini sudah dianggarkan Rp200 juta untuk penyelesaian akhir. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan berjalan lancar,” ucapnya. (adv)