KALIMANTAN TIMUR, eksposisi.com – DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Perusahaan Daerah (Perusda) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di Samarinda.
Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud menngungkapkan terdapat potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru untuk Kaltim, yang bersumber dari kegiatan kapal tunda yang melintas di perairan Sungai Mahakam dengan perkiraan mencapai Rp10 miliar hingga Rp15 miliar.
“Sumber PAD dari pandu tunda Sungai Mahakam itu potensial untuk digali, maka dari itu kami mendorong agar Perusahaan Daerah (Perusda) untuk segera merealisasikan kerjasama dengan PT Pelindo untuk menangkap peluang tersebut,” ujar Hasanuddin Mas’ud.
Ia menjelaskan, pada pertemuan itu telah dinyatakan Perusda PT Melati Bhakti Satya (MBS) diberikan kepercayaan untuk melakukan kegiatan kapal pandu terhadap kapal tongkang yang melintas di bawah jembatan milik Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Alhamdulilah dari pihak KSOP mempersilahkan untuk kegiatan kapal pandu dikerjasamakan kepada PT MBS,” ucapnya.
Menurutnya, selama ini kegiatan kapal pandu belum pernah menjadi perhatian Pemprov Kaltim dalam kegiatan usaha, padahal terdapat potensi pendapatan daerah yang besar apabila kegiatan itu ditangani oleh daerah.
“Selama ini yang menangani hanya vendor atau pihak ketiga, padahal potensi untuk kita sangat besar,” jelasnya.
Selanjutnya yang perlu dikawal oleh pihaknya adalah menunggu pola kerjasama yang akan terjalin antara PT MBS dengan pihak-pihak terkait, yakni salah satunya PT Pelindo.
“Karena ada dua jembatan yang kita punya yaitu Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) dan Jembatan Mahakam Kembar,” pungkasnya. (adv)