Home / Pemerintah

Rabu, 21 Juni 2023 - 15:29 WIB

Tekan Stunting Sejak Dini, DKP3A Kaltim Sasar Remaja untuk Diberi Edukasi

Noryani Sorayalita - Kepala DKP3A

Noryani Sorayalita - Kepala DKP3A

KALIMANTAN TIMUR, eksposisi.com – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur (Kaltim) menyasar remaja putri dalam edukasi untuk menekan stunting di Kaltim.

Kepala DKP3A Provinsi Kaltim, Noryani Sorayalita mengungkapkan alasannya karena remaja putri ke depan akan melahirkan generasi penerus bangsa, sehingga perlu dilakukan edukasi sejak dini.

“Ada berbagai komunitas remaja yang kami sasar untuk edukasi kesehatan reproduksi, seperti melalui Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) dan sekolah-sekolah,” ujar Noryani Sorayalita.

Saat ini, angka prevalensi stunting di Kaltim cukup tinggi yang mencapai 23,9 persen, atau naik 1,1 persen disbanding tahun 2021 yang tercatat 22,8 persen. Pemprov Kaltim menargetkan  2024 dapat menurunkan stunting menjadi 14 persen.

Kemudian pada tahun-tahun mendatang angka stunting di Kaltim diupayakan terus menurun, sehingga  dalam penanganan stunting selain jangka pendek dan menengah juga penanganan jangka panjang, yakni dimulai dari remaja.

Baca Juga :  Videotron Pendopo Bupati Kukar Kembali Tayangkan Nobar Semifinal Piala Asia U23 2024

“Harapannya adalah agar remaja berperilaku sehat, sehingga ke depan bisa melahirkan generasi tanpa stunting, kemudian menularkan pengetahuan ke anak dan cucu terkait perilaku hidup sehat serta menjaga kesehatan reproduksi,” jelasnya.

Soraya melanjutkan, jumlah penduduk Kaltim semester II 2022 sebanyak 3,9 juta jiwa, terdiri laki-laki 2 juta jiwa atau 51,8 persen dan perempuan 1,8 juta jiwa atau 48,2 persen.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 0,6 juta jiwa atau 17 persen adalah remaja dengan rincian laki-laki 344.624 jiwa dan perempuan 323.464 jiwa.

Kemudian, sebanyak  2 dari 3 perempuan usia 20-24 tahun menikah kurang dari usia 18 tahun dan 68 persen di antaranya hamil sebelum usia 18 tahun, 9,1 persen usia 10-18 tahun pernah merokok, 27 persen pengguna napza adalah pelajar, 4,4 persen pernah mengonsumsi alkohol.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, Dishub Kutim Aktif Memasang Spanduk Imbauan Keselamatan di Jalan Raya

Selain itu, sebanyak  50 persen remaja mengonsumsi makanan manis, 32 persen makanan asin, 11 persen makanan instan, dan 78 persen mengonsumsi makanan mengandung penyedap.

Fakta tersebut menunjukkan pentingnya remaja mendapatkan upaya-upaya intervensi terkait kesehatan reproduksi sehingga dapat menurunkan angka stunting.

“Peran remaja dalam mencegah stunting, salah satunya adalah dengan pemberian tablet tambah darah yang dapat dikonsumsi 1 tablet per minggu, kemudian menerapkan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang dan melakukan olahraga atau aktifitas fisik secara rutin,” tutupnya. (adm)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Disdikbud Kukar Tingkatkan Kompetensi Bagi Guru IPA Tingkat SMP Melalui MGMP

Advertorial

Disdikbud Kukar Beri Apresiasi kepada Sekolah yang Raih Predikat Adiwiyata

Advertorial

Kepala Desa Purwajaya Resmi Dilantik, Bupati Kukar Berpesan Agar Menjalankan Amanah dengan Baik

Advertorial

Kelurahan Sarijaya Peringati HUT ke-44, Acara Dibuka Wabup Kukar

Advertorial

DPRD Kaltim Menggelar Rapat Paripurna ke-20, dengan Agenda Tanggapan Peerintah Terhadap Pandangan Fraksi

Advertorial

Anggota DPRD Kutim Soroti Minimnya Pemanfaatan Terminal

Advertorial

Raih Sejumlah Prestasi, SMPN 1 Tenggarong Intens Melakukan Pembinaan Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler

Advertorial

Bupati Kukar Serahkan Bantuan Paket Ramadan Bagi Masyarakat Desa Kahala