KUTAI KARTANEGARA, eksposisi.com – Aksi balap liar setiap memasuki bulan Ramadan makin meresahkan warga Tenggarong, sehingga Satlantas Polres Kukar melakukan upaya penindakan tegas terhadap pelaku balap liar.
Belasan sepeda motor disita Satlantas Polres Kutai Kartanegara berasal dari pelaku balap liar pada malam kedua bulan Ramadan. Sepeda-sepeda motor ini disita polisi di jalan Robert Wolter Monginsidi dan jalur poros Tenggarong Seberang.
Kasat Lantas Polres Kukar, AKP Reza Pratama Rhamdani Yusuf menyebut total sepeda motor yang disita 16 unit terdiri sembilan motor pelaku balap liar dan sisanya sepeda motor penonton.
Aksi balapan liar pada malam hari menjelang sahur ini memang kerap dilakukan oleh sekelompok remaja. Reza mengatakan, aksi balap liar merupakan bagian dari pelanggaran lalu lintas. Terlebih yang melakukannya masih terbilang muda, mulai dari usia 14 sampai 20 tahun.
“Kita berhasil mengamankan kurang lebih sembilan unit R2 yang terlibat langsung dengan kegiatan balapan liar, dan tujuh unit R2 yang sifatnya melakukan balapan liar tapi tidak bersentuhan langsung dengan balapan liar,” kata Reza.
Ia mengungkapkan maksud dan tujuannya selain melakukan penertiban pada masyarakat yang melakukan pelanggaran, ia berharap ada efek jera bagi pelaku.
Terkait penerapan pasal, Satlantas Polres Kukar mengacu pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal yang diterapkan juga bervariatif sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh para pelanggar. Namun yang paling dominan adalah Pasal 297 terkait balapan liar.
“Kemudian 291 Ayat 1 tidak menggunakan helm, 285 Ayat 1 kendaraan yang dimodif tidak sesuai dengan layak jalan, kemudian 281 tidak memiliki SIM dan STNK. Adapun denda kalau tidak salah Rp3,5 juta itu yang nanti akan disidangkan oleh pihak pengadilan pada saat nanti dilakukan penuntutan,” pungkasnya.