Home / Ekonomi / Pemerintah

Senin, 26 Februari 2024 - 14:18 WIB

Bapanas Pastikan Pasokan Beras Aman Selama Bulan Ramadan

Ilustrasi stok beras

Ilustrasi stok beras

JAKARTA, eksposisi.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan pasokan beras aman selama bulan suci Ramadan tahun ini. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa, pada Minggu (25/2/2024).

“Stok atau pasokan daripada pangan khususnya beras sangat-sangat cukup dalam rangka menghadapi masa bulan suci Ramadan dan Idul Fitri,” kata Ketut Astawa.

Pihaknya sangat optimis bahwa stok beras selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini cukup, lantaran stok cadangan beras yang dimiliki Pemerintah melalui Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.

Menurutnya, jumlah itu sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan beras sampai dengan Juni. Di sisi lain, Bulog juga akan terus menyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baik ke ritel modern maupun pasar tradisional.

Baca Juga :  Pemkab Kukar Berupaya Menciptakan Lingkungan Desa Bebas dari Penyalahgunaan Narkoba

“Ditambah nanti stok yang dimiliki oleh cadangan pangan pemerintah dalam hal ini yang dikuasai oleh Bulog, dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadan sampai bulan berikutnya sangat-sangat cukup bahkan satu tahun cukup,” katanya.

Di sisi lain, Ketut tak memungkiri bahwa saat ini banyak yang mengeluhkan harga beras mahal. Ia mengungkapkan faktor penyebab harga beras mahal dipengaruhi oleh sisi hulu. Yakni, terjadi kenaikan ongkos tenaga kerja petani, ongkos sewa lahan meningkat, dan harga pupuk juga naik.

Baca Juga :  Peduli Lingkungan, Anggota DPRD Kukar Salurkan Aspirasinya dengan Melakukan Pembersihan Sungai

“Harga beras tinggi, kalau kita melihat di hulu terjadi berbagai kenaikan yang pertama yang paling mendasar adalah tenaga kerja naik. Jadi, ongkos tenaga kerja petani itu naik, kemudian ongkos atau sewa lahan juga sudah naik beberapa titik, pupuk juga naik,” ujarnya.

Selain itu, ditambah adanya El Nino yakni gelombang panas yang menyebabkan masa tanam padi di Indonesia menjadi mundur. Kemudian, harga gabah kering panen (GKP) di petani juga meningkat, sehigga berpengaruh terhadap kenaikan harga beras di pasaran. (adm)

Share :

Baca Juga

Advertorial

OIKN Gelar AGRI Fest di Kukar, Libatkan Petani Samboja Sebagai Forum Belajar dan Promosi

Advertorial

Kukar Jadi Tuan Rumah Porprov Korpri II Kaltim

Advertorial

Sekda Kukar Mengajak Seluruh Stakeholder Bekerjasama Mengembangkan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit

Advertorial

DPRD Kukar Sediakan Stan Meriahkan Expo Erau Adat Kutai

Advertorial

Potensi Komoditi Bawang Merah di Desa Mekar Jaya Bisa Dikembangkan dan Menjadi Percontohan

Advertorial

Infrastruktur Jalan Antar Kecamatan di Kukar Terus Ditingkatkan

Advertorial

Sekda Kukar Melaunching KKPD yang Terinspirasi dari Progam Kukar Idaman

Advertorial

Paripurna Istimewa Peringatan HUT ke-241 Kota Tenggarong Dihadiri Banyak Legislator dari Luar Daerah