JAKARTA, eksposisi.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan pasokan beras aman selama bulan suci Ramadan tahun ini. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa, pada Minggu (25/2/2024).
“Stok atau pasokan daripada pangan khususnya beras sangat-sangat cukup dalam rangka menghadapi masa bulan suci Ramadan dan Idul Fitri,” kata Ketut Astawa.
Pihaknya sangat optimis bahwa stok beras selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini cukup, lantaran stok cadangan beras yang dimiliki Pemerintah melalui Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.
Menurutnya, jumlah itu sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan beras sampai dengan Juni. Di sisi lain, Bulog juga akan terus menyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baik ke ritel modern maupun pasar tradisional.
“Ditambah nanti stok yang dimiliki oleh cadangan pangan pemerintah dalam hal ini yang dikuasai oleh Bulog, dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadan sampai bulan berikutnya sangat-sangat cukup bahkan satu tahun cukup,” katanya.
Di sisi lain, Ketut tak memungkiri bahwa saat ini banyak yang mengeluhkan harga beras mahal. Ia mengungkapkan faktor penyebab harga beras mahal dipengaruhi oleh sisi hulu. Yakni, terjadi kenaikan ongkos tenaga kerja petani, ongkos sewa lahan meningkat, dan harga pupuk juga naik.
“Harga beras tinggi, kalau kita melihat di hulu terjadi berbagai kenaikan yang pertama yang paling mendasar adalah tenaga kerja naik. Jadi, ongkos tenaga kerja petani itu naik, kemudian ongkos atau sewa lahan juga sudah naik beberapa titik, pupuk juga naik,” ujarnya.
Selain itu, ditambah adanya El Nino yakni gelombang panas yang menyebabkan masa tanam padi di Indonesia menjadi mundur. Kemudian, harga gabah kering panen (GKP) di petani juga meningkat, sehigga berpengaruh terhadap kenaikan harga beras di pasaran. (adm)