Home / Advertorial / Pemerintah

Minggu, 10 November 2024 - 12:59 WIB

Tingginya Kasus Gondongan di Kutim, Dinas Kesehatan Berupaya Tangani Lonjakan

Bahrani - Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur

Bahrani - Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur

KUTAI TIMUR, eksposisi.com – Kasus gondongan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengalami peningkatan signifikan sejak Juli 2024 hingga Oktober 2024.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal, dan Pemegang Program Surveilans, Mariani Karim, jumlah kasus terus bertambah, terutama di kalangan anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama.

Pada Juli 2024, tercatat 26 kasus gondongan di wilayah tersebut. Angka ini kemudian melonjak tajam pada Agustus 2024 menjadi 81 kasus. Peningkatan terbesar terjadi pada bulan September 2024, dengan total 233 kasus. Hingga awal Oktober 2024, kasus gondongan mencapai 147.

“Kasus paling tinggi terjadi pada September 2024, dan di bulan Oktober ini kami mencatat 147 kasus yang terus bertambah,” kata Bahrani.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kutim Ajak Generasi Muda Tingkatkan Nasionalisme di HUT Ke-79 Kemerdekaan RI

Bahrani menjelaskan bahwa penyakit gondongan, yang disebabkan oleh virus, sebagian besar menyerang anak-anak sekolah, terutama di tingkat SD dan SMP. Meskipun orang dewasa juga terjangkit, jumlahnya lebih sedikit, hanya 1 hingga 3 kasus.

Dinas Kesehatan Kutai Timur kini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk menangani lonjakan kasus ini. Siswa yang terjangkit gondongan diminta untuk isolasi mandiri di rumah sampai benar-benar sembuh guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Karena penyakit ini menular melalui air liur, siswa yang terkena gondongan harus libur sekolah dan isolasi agar tidak menularkan kepada teman-temannya. Penyebaran bisa terjadi melalui droplet atau cipratan air liur, jadi kami juga menganjurkan untuk menggunakan masker dan sering mencuci tangan,” tambah Mariani.

Baca Juga :  Pekan Wisata Meriahkan HUT ke-20 Desa Selangkau Resmi Ditutup Bupati Kutim

Gejala gondongan meliputi demam, batuk, pilek, serta pembengkakan di kelenjar ludah yang membuat area telinga dan leher terlihat bengkak. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih rendah dibandingkan orang dewasa.

Dinas Kesehatan Kutai Timur terus berupaya untuk menekan jumlah kasus dengan meningkatkan edukasi tentang pencegahan dan pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama di kalangan siswa. (adv/pemkab/kutim)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Diskominfo Kukar Konsultasi ke Kemenkominfo RI Terkait Mengembangkan KIM

Advertorial

Pemuda Perwakilan Kukar Terpilih Menjadi Duta Budaya Provinsi Kaltim 2024

Advertorial

BPBD Kutim Menggelar Pelatihan TRC Multi Sektor dan Organisasi Kemasyarakatan

Advertorial

Pemkab Kukar Hibahkan Rp2 Miliar untuk Penyediaan Blanko e-KTP

Advertorial

Dorong Tumbuh Kembang Peserta Didik, SMPN 6 Tenggarong Sudah Memiliki Guru Penggerak

Advertorial

Bupati Kukar Bersilaturahmi Bersama Jajaran Sempekat Keroan Kutai dan Pengurus Masjid

Advertorial

DPMD Kukar Gelar Tes Tertulis Rekrutmen Pendekar Idaman

Advertorial

Patung Presiden Soekarno Akan Dibangun di Sangasanga, Wabup Rendi Solihin Meninjau Lokasinya